Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) kerap dipicu oleh masalah utama, yaitu masalah ekonomi”. Demikian disimpulkan Veronica E. Larasati Prayitno, ketua “Rumah Kita”, sebuah lembaga sosial yang khusus menangani kekerasan dalam rumah tangga pada wanita dan anak-anak.
Ada sekitar 300-an korban yang ditangani dan memberikan kesan yang sangat memprihatinkan, dari berbagai agama dan status sosial. Khusus bagi anak muda yang akan berumahtangga, Veronika berpesan: “Jangan memaksakan keadaan untuk menikah, jika belum siap secara total. Pernikahan tidak mengurangi setiap persoalan, namun menambah persoalan. Hanya mereka yang siap dalam kedewasaan dan bertanggung jawablah yang dapat menghadapi kesulitan tersebut”.
Dengan penuh keprihatinan yang mendalam, Veronika berharap jangan sampai ada anak muda yang harus ke Rumah Kita, karena mengalami kekerasan. Veronika dan teman-temannya melakukan pelayanan ini tanpa dibayar. Sebaliknya mereka berusaha dari kantong masing-masing mengumpulkan dana, daya, dan upaya untuk mendukung pelayanan Rumah Kita. Fasilitas pelayanan yang memadai, program kegiatan yang bermutu, serta hati yang mencintai para korban, menghadirkan Rumah Kita, menjadi berkat Tuhan bagi semua orang.
Rumah Kita bekerjasama dengan masyarakat melalui hotline, rujukan dari: LSM, Kepolisian, LBH, panti sosial, kegiatan sosial gereja, serta lembaga sosial. Hal ini menjadikan Rumah Kita berfungsi maksimal.
Ada begitu banyak korban yang harus ditangani setiap harinya, membuktikan angka kekerasan terus bertambah. Latar belakang lingkungan serta pendidikan mempengaruhi semua ini,” tutur Veronika yang ditemui di kantor DPP Wanita Katolik-Kayu Jati Jakarta, kemarin. “Hanya bagi mereka yang menyadari kehidupan sebagai pemberian Tuhan-lah, yang dapat mengisi kehidupan dengan penuh tanggung jawab. Tuhan pula yang menghadirkan setiap orang untuk melayani di Rumah Kita dalam ketulusan. Setiap kebutuhan tetap terpenuhi, dengan campur tangan-NYA yang tidak berakhir,” tambah Veronika.
Kekerasan RT membuktikan, kurangnya kesadaran dan tanggung jawab untuk mencintai kehidupan, sebagai anugerah-NYA. Selamat membangun kehidupan keluarga dengan kasih dan tanggung jawab. Tak lupa, selamat berbagi dalam kepedulian, kepada dunia sekelilingmu yang membutuhkan pertolongan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar