Tuduhan paling sering terhadap "wahabi" (ane pake istilach ini, karena di Indonesia ngetrend dan bagi ane keren, karena nama "wahabi" diambil dari nama Alh yaitu al wahhab) adalah "wahabi" adalah antek Yahudi, Israel dll, ini tuduhan yang keluar dari mulut2 orang jahil, impontent pemikiran dan busuk hati, mari kita bercerita yang pasti bukan hikayat atawa dongeng.
Sebenarnya migrasi (aliyah) Yahudi sudah lama, bahkan sebelom jaman mandate Inggris, Imigrasi besar2 an pertama pada abad Modern (abad 19) yaitu pada jaman Mehmet Ali Pasha (wali Misr dan Gubernur Turki di Misr itu kenapa dia dapat gelar pasha), Mehmet ali pasha ini adalah penakluk Negara Saudi pertama, dimana ketika dia menguasai Kabaah dia membawa Sultan Saudi ke turki dan membuangnya ke laut. Migrasi (aliyah) ini berjalan terus sampe ketika Trans Jordan (Palestine) di taklukan oleh Inggris dan Syam di bagi2 menjadi Negara kecil dengan perjanjian Sykes and Piccot, ketika perang dunia ke-2 berakhir dan yahudi semakin kuat dengan Milisi Haggananya dimana mampu membom hotel Jeusalem yang merupakan tempat nongkrong perwira Inggris, akhirnya bangsa Palestine terusir.
Pasca perang dunia ke-2 Negara Israel mendapat dukungan barat (baik barat dan timur) dukungan ini ditunjukan oleh president USA yaitu Theodore Roselvelt, namun sebelom jaman Roselvelt yang memberikan izin pada yahudi utk tinggal di Palestine adalah orang arab sendiri (yang pasti bukan Saudi) dan raja Persia, pada tahun 1854 shah Qajar ke London dan dia mengatakan pada pemimpin Zionist Inggris, agar membeli Tanah arab yaitu jerusallem (jewis virtual Library), berikutnya adalah keluarga Syarif mekkah dimana anaknya bertemu dengan frankfurter (Zionist USA) dan membuat perjanjian percepatan kedatangan yahudi ke Palestine (bukti sudah pernah saya posting 3 tahun lalu dan dokumen PBB, saksi banyak), bagaimana dengan Saudi??
ketika roselvelt melobi raja2 arab di kapal perangnya (sebuah destroyer) yang bernama DD quincy semua raja arab (dari misr/farouk ampe Iraq/Feisal ibn husein ) semua setuju, hanya ibn saud saja yang menolak pada saat diminta sama roselvelt, dialognya (bahasa disesuaikan )
Roselvelt : bos Yahudi eropa butuh tempat tinggal neeh.
Ibn saud : apa urusannya sama gua??
Roselvelt : pan nt raja arab paling gede, jadi ane mau minta ijin nt agar ngasih jalan buat orang yahudi ke Palestine .
ibn Saud : lah yang perang sama yahudi, arab apa jerman, kalo jerman kenapa tanah arab yang dikasih dan bukannya tanah german ???, kan german udah kalah , loe ambil lach tanah mereka dan kasih ke yahudi.
roselvelt : gini brad , orang yahudi masih trauma sama german makanya masih takut tinggal disana.
Ibn saud : kan nt Negara besar, masa masalah sepele begitu gk bisa nt selesaikan, kita arab kalo perang, kita perang sampe musuh kita gk bisa bangun lagi alias kita ancurin kalo gk kita jadikan saudara lewat pernikahan, intinya gini velt, yahudi sama arab itu gk pas dan akan berperang terus sampe akhir jaman dan gw sebagai raja arab gk kasih ijin, kalo minyak gw kasih (di narasikan dari Buku Notulensi pertemuan Ibn saud dan roselvelt/ when ibn saud meet roselvelt Thomas W. Lippman)
Oleh: Habib Dharmawangsa Tunpangkat Sayid Mukamil
Sebenarnya migrasi (aliyah) Yahudi sudah lama, bahkan sebelom jaman mandate Inggris, Imigrasi besar2 an pertama pada abad Modern (abad 19) yaitu pada jaman Mehmet Ali Pasha (wali Misr dan Gubernur Turki di Misr itu kenapa dia dapat gelar pasha), Mehmet ali pasha ini adalah penakluk Negara Saudi pertama, dimana ketika dia menguasai Kabaah dia membawa Sultan Saudi ke turki dan membuangnya ke laut. Migrasi (aliyah) ini berjalan terus sampe ketika Trans Jordan (Palestine) di taklukan oleh Inggris dan Syam di bagi2 menjadi Negara kecil dengan perjanjian Sykes and Piccot, ketika perang dunia ke-2 berakhir dan yahudi semakin kuat dengan Milisi Haggananya dimana mampu membom hotel Jeusalem yang merupakan tempat nongkrong perwira Inggris, akhirnya bangsa Palestine terusir.
Pasca perang dunia ke-2 Negara Israel mendapat dukungan barat (baik barat dan timur) dukungan ini ditunjukan oleh president USA yaitu Theodore Roselvelt, namun sebelom jaman Roselvelt yang memberikan izin pada yahudi utk tinggal di Palestine adalah orang arab sendiri (yang pasti bukan Saudi) dan raja Persia, pada tahun 1854 shah Qajar ke London dan dia mengatakan pada pemimpin Zionist Inggris, agar membeli Tanah arab yaitu jerusallem (jewis virtual Library), berikutnya adalah keluarga Syarif mekkah dimana anaknya bertemu dengan frankfurter (Zionist USA) dan membuat perjanjian percepatan kedatangan yahudi ke Palestine (bukti sudah pernah saya posting 3 tahun lalu dan dokumen PBB, saksi banyak), bagaimana dengan Saudi??
ketika roselvelt melobi raja2 arab di kapal perangnya (sebuah destroyer) yang bernama DD quincy semua raja arab (dari misr/farouk ampe Iraq/Feisal ibn husein ) semua setuju, hanya ibn saud saja yang menolak pada saat diminta sama roselvelt, dialognya (bahasa disesuaikan )
Roselvelt : bos Yahudi eropa butuh tempat tinggal neeh.
Ibn saud : apa urusannya sama gua??
Roselvelt : pan nt raja arab paling gede, jadi ane mau minta ijin nt agar ngasih jalan buat orang yahudi ke Palestine .
ibn Saud : lah yang perang sama yahudi, arab apa jerman, kalo jerman kenapa tanah arab yang dikasih dan bukannya tanah german ???, kan german udah kalah , loe ambil lach tanah mereka dan kasih ke yahudi.
roselvelt : gini brad , orang yahudi masih trauma sama german makanya masih takut tinggal disana.
Ibn saud : kan nt Negara besar, masa masalah sepele begitu gk bisa nt selesaikan, kita arab kalo perang, kita perang sampe musuh kita gk bisa bangun lagi alias kita ancurin kalo gk kita jadikan saudara lewat pernikahan, intinya gini velt, yahudi sama arab itu gk pas dan akan berperang terus sampe akhir jaman dan gw sebagai raja arab gk kasih ijin, kalo minyak gw kasih (di narasikan dari Buku Notulensi pertemuan Ibn saud dan roselvelt/ when ibn saud meet roselvelt Thomas W. Lippman)
Oleh: Habib Dharmawangsa Tunpangkat Sayid Mukamil
Tidak ada komentar:
Posting Komentar