Minggu, 30 Mei 2010

Kelurahan Lok Tuan

Lok Tuan adalah salah satu kelurahan yang terletak di utara Kota Bontang, dan merupakan bagian dari kecamatan Bontang Utara. Secara geografis, Lok Tuan terletak di 0.169° LintangUtara dan 117.477° Bujur Timur serta berbatasan dengan Selat Makassar di sebelah timur. Kelurahan yang jumlah penduduknya terbesar di Kota Bontang ini bersebelahan dengan perusahaan besar berskala BUMN yaitu PT Pupuk Kaltim yang menghasilkan pupuk Ureadan Amoniak serta kawasan industri Kaltim Industrial Estate. Dengan jumlah rukun tetangga sebanyak 51 RT, Loktuan merupakan wilayah yang sempit. Namun demikian, keberadaan pelabuhan nasional yang dibuka di wilayah kelurahan ini diharap dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Loktuan di masa mendatang. 

Secara historis, berdasarkan keterangan tokoh masyarakat setempat, kelurahan ini dahulunya merupakan wilayah berbukit yang memiliki jalur pantai bakau dengan bibir pantai terletak kira-kira di sekitar area SDN 004-009 saat ini. Pantai bakau ini membentuk teluk yang merupakan sambungan dari Teluk Lempake dan Teluk Sekatup Indah. Teluk ini di kemudian hari diberi nama "Telok Tuan" oleh pencari ikan dan udang pape dari Bontang Kuala dikarenakan Teluk ini pernah disinggahi oleh bule/pembesar asing (para nelayan menyebut orang asing sebagai "Tuan"). Uniknya, pemberian nama ini memiliki keterkaitan dengan kepercayaan masyarakat Kutai yang mendiami wilayah Lempake bahwasanya "Telok Tuan" dijaga oleh makhluk halus berwujud bule (masyarakat Kutai juga menyebut makhluk halus ini sebagai "Tuan"). Tahun 1970-an merupakan awal dibukanya Loktuan oleh perusahaan-perusahaan kayu asing. Dimulai oleh STC (Southern Timber Company), hingga yang terakhir digarap oleh PT.Kayu Mas, Loktuan mengalami perubahan pesat. Telok Tuan di kemudian hari diuruk dengan tumpukan kayu bersusun yang lantas ditimbun dengan pasir dorongan dari wilayah berbukit di atas teluk tersebut. Menurut keterangan tokoh masyarakat Loktuan, di bawah Jl.RE Marthadinata saat ini masih banyak terdapat tumpukan kayu yang ditimbun tersebut. (Sumber: Wikipedia)

Selasa, 25 Mei 2010

Planetarium TIM Cikini


Hari Minggu (16 Mei) yang lalu sudah dinadzarkan sebagai hari ruang angkasa.
Aku, Ryan dan Mas Ary bersusah payah bangun pagi biar bisa nonton tayangan planetarium kloter pertama (jam 10).


Kalo dari Ragunan, jalurnya rada gampang. Kami ambil busway, turun di Setiabudi kemudian nyambung taksi (sekitar 13.000) turun tepat di depan TIM (Taman Ismail Marzuki).

Sayangnya, kita sampe jam 09.30 tapi semua tiket untuk pertunjukan pertama sudah habis bis bissssss.... dan kami harus antri untuk membeli tiket pertunjukan berikutnya.
Yang lucu, Ryan marah-marah (karena ngantri buat anak 7 tahun itu sangat M.E.N.J.E.M.U.K.A.N) dan nyalahin aku yang dianggapnya bangun kesiangan hihihihi...
Baru setelah dijelasin kalo tiketnya abis, dia mau duduk tenang untuk antri tiket.

Pertunjukan kedua mulai jam 11.30, tapi loket buka 1 jam sebelumnya.
Setelah dapet tiket pun kita harus antri lagi untuk ke ruang pertunjukan.
Kenapa???
Kalo nggak antri, dijamin kita cuma bakal dapet kursi yang tersisa. Bisa aja kan kursinya yang gak enak. Jadi daripada ambil resiko, mending antri aja deh...

Setelah berpanas-panas antri, akhirnya show time!!
Ruang pertunjukan Planetarium cukup nyaman. Modelnya recliner (bener gak sih nulisnya?) yang sandarannya bisa didorong sampai belakang (menurut perkiraanku sekitar 40 derajat) fungsinya biar kita enak mendongak, soalnya layar di Planetarium itu ada di langit-langit ruangan.

Sepanjang pertunjukan, aku dan Ryan sangat antusias. Tampilan film dan pembawa suaranya cukup menarik.
Kadang kalo Ryan gak ngerti, aku harus nunjuk-nunjuk yang benda langit yang dimaksud.
Yang menarik, ada adegan dimana seolah-olah kita lagi naik pesawat ruang angkasa dan ruang pertunjukan itu seperti bergerak ke kanan dan ke kiri. Uhuyyy... dehhhh!!

Kalo dikasih score skala 1-10, menurut aku Planetarium layak dikasih angka 8,5.
Untuk anak-anak, Planetarium cukup edukatif dan atraktif untuk mengenalkan konsep ruang angkasa.
Aku sama Ryan aja saking sukanya, sampe 4 kali kesana.
Next time kalo merencanakan jalan-jalan yang mengesankan, Planetarium bisa jadi satu pilihan.

Minggu, 23 Mei 2010

Fitrah Perbuatan Baik

Banyak publkasi ilmiah menjelaskan bahwa salah satu sumber kebahagiaan adalah berbuat baik kepada orang lain. Kebahagiaan tersebut bukan efek samping dari perbuatan tersebut, melainkan secara intriksi sudah merupakan bagian darinya.
Mungkin kiat sering berfikir bahwa setiap pertolongan kita untuk orang lain semata-mata demi kebahagiaan mereka, padahal  tidak demikian, perbuatan itu pada hakekatnya adalah untuk diri kita sendiri, untuk kebahagiaan kita. Kebahagiaan itu muncul karena secara emosional kita merasa lapang, kita dapat melihat dunia secara lapang karena kita memiliki jiwa yang lapang. Allah SWT berfirman, "Jika kamu bersyukur maka kami akan menambahkan nikmat kami."

jadi perbuatan baik adalah sumber harapan dan kesentosaan bagi kehidupan kita. Rasa syukur disini buakn hanya diucapkan lewat lisan saja, akan tetapi juga dengan perbuatan baik seperti menolong orang lain yang sedang kesulitan, memberikan dana sosial bagi yang membutuhkan dan berimfak. Jika kita melakukan hal yang demikian dengan penuh keiklasan, pasti hati kita merasakan ketentraman dan kelapangan.
Berbeda dengan orang yang enggan berinfak dan menolong orang lain, hati mereka akan selalu gelisah dan hanya memikirkan dunia ini saja. Dalam pikirannya saja bagaimana dia dapat mengumpulkan harta sebaknya-banyaknya dan pada akhirnya dia dikendalikan oleh hawa nafsu kemudian hatinya akan tertutupi oleh kehidupan dunia saja lupa akan kehidupan yang lebih kekal yaitu akhirat, firman Allah "Jika kamu kufur maka azapku sangat pedih."
Sangat berbeda jauh antara orang yang dikendalikan oleh hawa nafsu dan orang yang mengandalikan hawa nafsu. Jika kita bisa mengendalikan hawa nafsu itu, tebtu diri kita akan selamat dan tidak gampang terpengaruh oleh bisikan hawa nafsu tersebut sehingga hati menjadi lapang dalam berbuat baik.
Mengapa kebahagiaan hanya dapat diraih melalui perbuatn baik? sebab, kabahagiaan itu sama-sama bersumber dari hati nurani (nurani bersifat nur dan terang). Jadi secara alamiah keduanya mampu saling mensyaratkan. Jika kita ingin berbahagia kita harus berbuat baik. Jika kita berbuat baik, tentu kita akan merasakan kebahagiaan di dunia ini dan terlebih  di akhirat kelak.

Minggu, 02 Mei 2010

Lulus Uan, tapi moral dan akhlak terabaikan

Moral dan akhlak adalah dua sifat yang harus dimiliki oleh setiap orang dalam berinteraksi atau berhubungan dengan orang lain atau masyarakat disekitarnya. Tapi, bagaimana jika kedua sifat itu telah pudar karena diabaikan?
Satu pekan  yang  lalu, seluruh siswa SMA. SMK, MA seluruh Indonesia telah memperolah hasil kelulusan. Dari hasil pengumuman tersebut, didapatkan jumlah siswa-siawi yang tidak lulus meningkat pesat dibandingkan  tahun-tahun sebelumnya, bahkan lebih dari 100 sekolah mendapatkan hasil kelulusan siswanya 0 % (tidak satupun siswa yang lulus). Orang tua wali, guru-guru, pemerintah dan masyarakat pada umumnya sangat perihatin dengan hasil tersebut. Tapi, adakah yang perihatin akan  pudarnya moral dan akhlak siswa-siswi bangsa ini?

Jika kita melihat bagaimana siswa-siswi kita merayakan kelulusan mereka, maka akan didapatkan kemerosotan moral dan akhlak mereka. Mereka terjun ke jalan raya dengan bersepeda motor, tidak sedikit diantara mereka siswa-siswi yang berboncengan, baju mereka di coret-coret dan mereka mengendarai sepeda motor mereka dengan  ogal-ogalan tanpa memerdulikan aturan lalu lintas. Tingkah laku mereka tentu mengganggu pengendara lain disebabkan keributan meributan mereka. segoyanya mereka tidak menunjukan bhwa mereka adalah siswa-siswi yang telah lulus UAN.
 Aksi tersebut sudah menjadi rutinitas tahunan siswa-siswi kita dalam merayakan hasil kelulusan mereka. Mereka terkontaminasi oleh budaya sekuler. dari segi kelulusan akademik mereka teglah lulus dalam menyelesaikan sekolah formal mereka, tetapi moral dan akhlak mreka terabaikan dan menjadi pudar, sehingga ketika mereka lulus, mereka merayakan kelulusan mereka seperti disebutkan di atas.
Inilah yang mesti menjadi perhatian khusus bagi orang tua wali, guru, pemerintah dan orang tua pada umumnya dalam membimbing muda-mudi bangsa ini menjadi siswa-siswi yang bermoral dan beraklak.

Sabtu, 01 Mei 2010

Ingatlah saat Air mata Berlinang dan Hatimu Terbuka

Bila engkau menuntut waktu untuk memenuhi segala keinginan dan selerahmu, atau engkau tidak menginginkan sesuatu kecuali yang engkau sukai, maka bersiap-siaplah untuk jatuh kelembah kesedihan. Sebab, engkau pasti akan merintih ketika kehilangan apa yang engkau impikan dan tidak memperoleh apa yang engkau dambakan.

Namun, bila engkau sudah sadar bahwa hari-harimu itu suka mengambil dan menolak, memberi dan menahan, dan mereka tidak pernah lupa dengan segala hal yang pernah mereka berikan hingga mereka mengambilnya kembali, maka ringankanlah kesedihanmu! Itulah watak dan dinamika hari-hari bagi anak Adam; baik yang tinggal di istana atau yang tidur di gubuk deruta, yang berjalan dengan sandal atau mereka yang berjalan tanpa alas di muka bumi ini. Janganlah engkau menangis berlebih-lebihan dan usaplah air matamu. Engkau bukanlah wanita pertama yang menderita karena di terjng anak panah zaman. Bahkan, deritamu juga bukan yang pertama menghiasi halaman perjalanan hidupmu

"berhebtilah memikirka dosa dan pikirkanlah hal-hal yang baik 
yang akan engkau perbuat untuk emnggantikannya"