Beberapa hari yang lalu, banyak orang khususnya muda-mudi bersorak gembira merayakan Valentine Day. Hari yang disebut sebagai hari kasih sayang tersebut mengundang para muda-mudi untuk berkasih sayang dengan pasangan mereka masing-masing. Tapi kasih sayang bagaimana yang mereka terapkan pada perayaan tersebut?? Tidak sedikit muda-mudi yang mengartikan hari kasih sayang itu sebagai hari untuk melakukan hubungan intim dengan pasangannya, walaupun mereka belum menjadi suami istri. Terbukti menjelang malam V-day, pembelian komdom meningkat pesat di beberapa tempat. Disini dapat kita disimpulakn bahwa pembelian kondom yang meningkat menjelang malam V-day merupakan bukati bahwa pada malam V-day, banyak muda-mudi (diluar nikah) melakukan seks bebas. Bukan hanya tahun ini, akan tetapi tahun-tahun sebelumnya banyak terjadi hal serupa.
Berarti salah satu budaya barat tersebut sudah menjadi tren di negeri ini, westernisasi sudah mencandu dipikiran muda-mudi di negeri ini. Bukankah perayaan tersebut sangat jauh dari norma agama, khususnya agama Islam yang mayoritas penganutnya paling banyak di negeri ini. Islam menentang keras perayaan tersebut karena sangat jauh dari ajaran Islam, tetapi yang prihatinkan tidak sedikit muda-mudi muslim ikut merayakan perayaan barat tersebut.
Islam telah mengajarkan kepada umatnya untuk saling mengasihi sesui dengan tuntunan syariat Islam. Rasulullah SAW perna bersabda, “Tidak beriman seseorang sebelum dia mencintai (mengasihi) saudaranya seperti dia mencintai dirinya sendiri.” Islam tidak menentukan batasan untuk saling mengasihi, kapan saja dan dimana saja Islam mengajarkan kepada umatnya untuk saling menyayangi tetapi sesuai dengan syariat yang telah ditentukan.
Berbeda dengan V-day yang didalamnya terdapat kebebasan untuk melakukan apa saja dan dimana saja, berarti V-day bukan hari kasih sayang tetapi sebaliknya hari merayakan kemaksiatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar