Moral dan akhlak adalah dua sifat yang harus dimiliki oleh setiap orang dalam berinteraksi atau berhubungan dengan orang lain atau masyarakat disekitarnya. Tapi, bagaimana jika kedua sifat itu telah pudar karena diabaikan?
Satu pekan yang lalu, seluruh siswa SMA. SMK, MA seluruh Indonesia telah memperolah hasil kelulusan. Dari hasil pengumuman tersebut, didapatkan jumlah siswa-siawi yang tidak lulus meningkat pesat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, bahkan lebih dari 100 sekolah mendapatkan hasil kelulusan siswanya 0 % (tidak satupun siswa yang lulus). Orang tua wali, guru-guru, pemerintah dan masyarakat pada umumnya sangat perihatin dengan hasil tersebut. Tapi, adakah yang perihatin akan pudarnya moral dan akhlak siswa-siswi bangsa ini?
Jika kita melihat bagaimana siswa-siswi kita merayakan kelulusan mereka, maka akan didapatkan kemerosotan moral dan akhlak mereka. Mereka terjun ke jalan raya dengan bersepeda motor, tidak sedikit diantara mereka siswa-siswi yang berboncengan, baju mereka di coret-coret dan mereka mengendarai sepeda motor mereka dengan ogal-ogalan tanpa memerdulikan aturan lalu lintas. Tingkah laku mereka tentu mengganggu pengendara lain disebabkan keributan meributan mereka. segoyanya mereka tidak menunjukan bhwa mereka adalah siswa-siswi yang telah lulus UAN.
Aksi tersebut sudah menjadi rutinitas tahunan siswa-siswi kita dalam merayakan hasil kelulusan mereka. Mereka terkontaminasi oleh budaya sekuler. dari segi kelulusan akademik mereka teglah lulus dalam menyelesaikan sekolah formal mereka, tetapi moral dan akhlak mreka terabaikan dan menjadi pudar, sehingga ketika mereka lulus, mereka merayakan kelulusan mereka seperti disebutkan di atas.
Inilah yang mesti menjadi perhatian khusus bagi orang tua wali, guru, pemerintah dan orang tua pada umumnya dalam membimbing muda-mudi bangsa ini menjadi siswa-siswi yang bermoral dan beraklak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar