Minggu, 14 Maret 2010

Potensi Kekuatan Diri

“Apa yang kita bunyikan, suara itu pulalah yang kembali kepada kita. Artinya segala yang terjadi kepada kita adalah buah dari apa yang kita lakukan.”
(KH. Abdullah Gymnastiar).


Kebanyakan manusia ternyata pada dasarnya tidak meyadari tentang kekuatan yang dimilikinya sebagai anugrah tuhan. Bagaimana dengan Anda?
Apakah tergolonh orang yang sukses? Sebab, biasanya orang-orang yang sukses dapat menemukan “rahasia potensi diri”-nya, sehingga menjadi memperoleh apapun yang mereka impikan dan inginkan. Potensi kekuatan manusia memang sangat dahsyat, sampai-sampai digambarkan dalam pepatah barat; ‘Seperti bagian gunung es yang tidak kelihatan dan dtersembunyi di bawah permukaan laut.”
Kebanyakan orang, biasanya, berpandangan bahwa apa yang kelihatan di permukaan adlah apa yang selama ini mereka yakini tentang diri mereka. Mungkin kita adalah seorang yang meras rendah diri kerena mungkin wajah kita tidak terlalu menarik, atau suara kita gagap, atau secara fisik kita merasa kurang sempurna, tidak terlalu cerdas, kurang pergaulan, atau status social kita berada pada lapisan bawah, dan seterusnya. Betapa banyaknya alas an yang akan kita pakai untik meyakinkan diri kita sendiri bahwa kita tidak mampu untuk meraih semua impian atau hal-hal terbaik dalam kehidupan kita. Kita menggunakan berbagai alasan tersebut untuk menghibur diri sendiri atas ketidakmampuan kita. Sesungguhnya yang terjadi adlah kita tidak pernah mau mencoba untuk mendayahgunakan seluruh potensi dan kekuatan kita sebagai ciptaan Tuhan yang sempurna.
Dengan demikian, jika keadaaannya seperti itu, hendaknya kita tidak meyalahkan orang lain, salahkan diri sendiri! Mengapa kita ti dak menggali dan megoptimalkan potensi yang telah Tuhan karuniakan kepada kita demi mewujudkan aspirasi, cita-cita, atau impian kita secara nyata?
KH. SAbdullah Gymnastiar menyatakan bahwa hidup ini bagai gaung di dpegunungan. “Apa yang kita bunyikan, suara itu pulalah yang kembali kepada kita. Artinya segala yang terjadi kepada kita adalah buah dari apa yang kita lakukan.” Jelasnya.
Dengan demikian, manusia diharapkan mau melakukan insropersi diri, demi terjadinya perubahab diri kea rah yang lebih baik. Segala sesuatu yang dilihat dn didengarkannya harus ditsrik ke dalam untuk memperbaiki diri. Kehidupan seseorang tidak akan berubah jika seseorang itu tidak mau berubah dirinya terlebih dahulu kea rah yang lebih baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar