Gue paling demen dengan judul ini " Belajar Mandiri Solusi Terbaik Indonesia" memang sekarang jamannya serba susah, lebih susah lagi jika ditambahi susah, karena setiap orang tidak mau susah. Kalau ingat kata "Mandiri" semua orang pasti nyangkut-nyangkut ke sebuah nama Bank di Indonesia (ini branding kalimatnya ampuh) oh ternyata bukan. Karena mandiri disini adalah mandi sendiri ngohahahahaha (ngakaknya ala komik anti mainstream si Juki) kata emak gue jadi anak kalau sore harus mandiri (maksudnya mandi sendiri).
Mandiri dari kata dasarnya mempunyai arti sebuah keadaan yang mampu berdiri sendiri, tanpa bantuan dari orang lain. Terus kalau dihubung-hubungkan dengan dengan kata "Usaha" bisa juga berarti tindakan, bisa juga berarti profesi. ah emboh lah.
Tapi menurut aku usaha mandiri itu tidak harus berupa bisa melakukan apa saja dengan sendiri tanpa bantuan orang lain, yah resiko karena kita memang makluk sosialkan?
Setidaknya jiwa mandiri itu harus ditanamkan pada diri kita, enggak mungkin seumur hidup ndompleng orang lain, kalau seorang anak juga enggak mungkin hidup ikut orang tua, habis kawin nikah masih ngikut pondok mertua Indah heheheh kecuali dalam keadaan terpaksa.
Perlunya nanam tunas (anak) yang berjiwa mandiri saat ini butuh perjuangan hebat loh. Apa lagi sekolah-sekolah masih saja didominasi komersialisasi secara rahasia (siluman SPP katanya dapat BOS hehehe) dan outpur input masih seputar materialme, jaminan nilai A, lulus terbaik. Sekali-kali jaminan anak lulus berjiwa entrepreneur bisa mandiri dan akhlak dijamin mental terpuji.
Penerapan belajar mandiri sedini mungkin menurutku bisa menjadi loncatan besar pada masa dewasa.
Ambil contoh anak sudah mandiri ketika SD mencuci baju sendiri walaupun orang tuanya bisa mencucikan, ketika dewasa jauh dari orang tuanya (kuliah misalnya) dia sudah terbiasa (terbentuk pola kemandirian yang dulu) tanpa manja. Dia akan mikir tidak ingin menjadi beban orang lain dengan perbuatannya... paling sebel aku melihat jika seperti anak mama mau copot sepatu "mamah tolong copotin sepatuku" "mamah aku mau makan, ambilin donk..." Mamah cuciin bajuku donk." dia tidak tahu kalau mamanya sudah capek memasak lebih-lebih kalau mamanya sakit.
Ada yang jawab "kan ada pembantu?" hehehe right sanggahan yang bagus.
Cuma masalahnya pembatu itu akan selalu bersamamu setiap saat tidak?
Misal kalau pas lebaran pembantumu lagi mudik, mau cuci baju nunggu pembantu? heheheh jamuran kali yak.
Oke deh intinya ternyata dalam belajar mandiri menjadi solusi terbaik bagi kita
Mandiri dari kata dasarnya mempunyai arti sebuah keadaan yang mampu berdiri sendiri, tanpa bantuan dari orang lain. Terus kalau dihubung-hubungkan dengan dengan kata "Usaha" bisa juga berarti tindakan, bisa juga berarti profesi. ah emboh lah.
Tapi menurut aku usaha mandiri itu tidak harus berupa bisa melakukan apa saja dengan sendiri tanpa bantuan orang lain, yah resiko karena kita memang makluk sosialkan?
Setidaknya jiwa mandiri itu harus ditanamkan pada diri kita, enggak mungkin seumur hidup ndompleng orang lain, kalau seorang anak juga enggak mungkin hidup ikut orang tua, habis kawin nikah masih ngikut pondok mertua Indah heheheh kecuali dalam keadaan terpaksa.
Perlunya nanam tunas (anak) yang berjiwa mandiri saat ini butuh perjuangan hebat loh. Apa lagi sekolah-sekolah masih saja didominasi komersialisasi secara rahasia (siluman SPP katanya dapat BOS hehehe) dan outpur input masih seputar materialme, jaminan nilai A, lulus terbaik. Sekali-kali jaminan anak lulus berjiwa entrepreneur bisa mandiri dan akhlak dijamin mental terpuji.
Penerapan belajar mandiri sedini mungkin menurutku bisa menjadi loncatan besar pada masa dewasa.
Ambil contoh anak sudah mandiri ketika SD mencuci baju sendiri walaupun orang tuanya bisa mencucikan, ketika dewasa jauh dari orang tuanya (kuliah misalnya) dia sudah terbiasa (terbentuk pola kemandirian yang dulu) tanpa manja. Dia akan mikir tidak ingin menjadi beban orang lain dengan perbuatannya... paling sebel aku melihat jika seperti anak mama mau copot sepatu "mamah tolong copotin sepatuku" "mamah aku mau makan, ambilin donk..." Mamah cuciin bajuku donk." dia tidak tahu kalau mamanya sudah capek memasak lebih-lebih kalau mamanya sakit.
Ada yang jawab "kan ada pembantu?" hehehe right sanggahan yang bagus.
Cuma masalahnya pembatu itu akan selalu bersamamu setiap saat tidak?
Misal kalau pas lebaran pembantumu lagi mudik, mau cuci baju nunggu pembantu? heheheh jamuran kali yak.
Oke deh intinya ternyata dalam belajar mandiri menjadi solusi terbaik bagi kita
Tidak ada komentar:
Posting Komentar