Kamis, 01 November 2012

KISAH AWAL MULA NAMA SUNGAI CIMANCEURI



KISAH AWAL MULA NAMA SUNGAI CIMANCEURI (Sebuah Sungai di Perbatasan antara Parungpanjang Kab. Bogor dengan Malangnengah kab. Tangerang)
Disebuah perbatasan Kecamatan Parungpanjang yang termasuk daerah Kabupaten Bogor dengan Desa Malangnengah kabupaten Tangerang ada sungai yang melintasi dari kedua daerah tersebut dan dibatasi dengan sebuah jembatan sebagai penghubung daerah tersebut dan jembatan pembatas antar dua daerah tersebut disebut dengan “Jembatan Cimanceuri”.
Nama Cimanceuri sendiri diambil dari sebuah nama seorang janda yang hidup pada zaman sebelum kemerdekaan.
Dikisahkan bahwa pada zaman itu, hiduplah seorang janda muda yang cantik jelita, Manceuri nama janda itu karena kecantikannya banyak sekali yang jatuh cinta pada Nyi Manceuri. Nyi Manceuri hidup seorang diri di sebuah rumah mungil, sederhana tapi asri dipandang mata.
Pekerjaan Nyi Manceuri ada seorang cokek (penyanyi pada kesenian khas dari suku keturunan Tionghoa). Karena kemampuannya dalam menyanyikan nyanyian-nyanyian didukung dengan suara yang merdu serta goyangannya yang banyak memikat para penonton, tak ayal lagi Nyi Manceuri sangat terkenal di daerah tersebut walau terkadang dia dapat panggilan dari daerah lain.
Banyak yang tergila-gila pada Nyi Manceuri, termasuk seorang pedagang terkenal yang kaya raya tapi Nyi Manceuri tidak pernah tertarik pada pedagang tersebut.
Karena sikap Nyi Manceuri yang biasa saja terhadap sang pedagang tersebut membuat sang pedagang semakin penasaran. Berkat kegigihan Sang Pedagang akhirnya Nyi Manceuri dapat ditaklukan juga oleh sang Pedagang kaya itu.
Pernikahan pun dilaksanakan antara Nyi Manceuri dan Sang Pedagang Kaya dengan acara sangat meriah. Walaupun Nyi Manceuri statusnya menjadi istri kedua dari Sang Pedagang tapi kasih sayang dan perhatian sang Pedagang pada Nyi Manceuri tak ada perbedaan. Semua kebutuhan Nyi Manceuri dipenuhi oleh sang Pedagang dan sering menimbulkan rasa iri dari istri pertama sang Pedagang.
Perhatian dan kasih sayang sang Pedagang semakin besar terhadap Nyi Manceuri setelah Nyi Manceuri hamil dari hasil pernikahan dengan sang Pedagang dan sang Pedagang mulai jarang pulang ke rumah istri pertamanya, ini semua menambah rasa iri, sakit hati dan dendam dari istri pertama sang Pedagang.
Akhirnya Nyi Manceuri melahirkan seorang anak perempuan yang cantik dan lucu, sehingga menambah lengkap kebahagian sang Pedagang.
Rasa sakit hati istri pertama sang Pedagang semakin besar dengan telh lahirnya anak dari Nyi Manceuri, sehingga menimbulkan ide dari istri pertama sang pedagang untuk menlenyapkan Nyi Manceuri dan anaknya.
Sampai suatu malam yang dingin, hujan lebat mengguyur disekitar tempat tinggal Nyi Manceuri, kilat menyambar-nyambar sangat kencangnya dan pada saat itu sang Pedagang sdang bergilir di rumah istri pertamanya.
Tengah malam yang sangat mencekam. Tiba-tiba…ada segerombolan para perampok yang mendatangi rumah Nyi Manceuri, tanpa ada perlawanan dari Nyi Manceuri, para perampok menggasak habis semua harta yang ada di rumah itu termasuk semua perhiasan yang dimiliki oleh Nyi Manceuri dari pemberian sauaminya. Tapi bukan sampai situ saja Nyi Manceuripun diperkosa secara bergiliran tanpa ada belas kasihan dari para perampok walaupun Nyi Manceuri terus memohon untuk tidak menodai dirinya tetapi keganasan para perampok mengalahkan semua tenaga dan kemampuan Nyi Manceuri. Bayi mungil nan lucu mulai menangis dan Nyi Manceuri memohon kepada perampok untuk menyusuinya setelah mereka selesai menggilir Nyi Manceuri untuk melampiaskan nafsu bejatnya.
Dengan tangisan dan air mata serta rasa sakit pada seluruh tubuhnya Nyi Manceuri menyusui anaknya dengan penuh kelembutan dan kasih sayang sambil menendangkan lagu-lagu untuk menina bobokan anaknya. Tidak sampai disitu kekejian dari para perampok tanpa belas kasihan para perampok menebaskan golok tajamnya pada Nyi Manceuri dalam posisi masih menyusui anaknya.
Esok pagi, penduduk setempat sudah menemukan Nyi Manceuri dalam keadaan batang lehernya nyaris putus dengan posisi masih menyusui anaknya. Sungguh suatu anugerah bayi mungilnya tertidur dalam pelukan ibunya. Keadaan itu membuat semua penduduk merasa terharu.
Suami Nyi Manceuri pun merasa terpukul dengan kejadian tersebut. Beberapa hari kemudian bayi mungil Nyi Manceuri pun meninggal dunia menyusul san ibunda tercinta.
Sejak kejadian tersebut rumah Nyi Manceuri yang terletak disekitar sungai menjadi amat mencekam karena menurut beberapa penduduk mereka sering menemukan Nyi Manceuri menggendong anaknya sambil menyenandungkan lagu-lagu untuk meninabobokan putrinya. Kadang sering kali melintasi jalan antara rumahnya kesebrang jalan sambil terus bersenandung.
Peristiwa-peristiwa kemunculan Nyi Manceuri disekitar sungai itu membuat penduduk setempat ketakutan dan kebiasaan penduduk sekitar yang biasa menggunakan sungai tersebut untuk mandi dan cuci sudah jarang terlihat karena mereka takut akan penampakan Nyi Manceuri di dekat sungai tersebut dan sejak saat itu sungai itu diberi nama Cimanceuri atau air Manceuri diambil dari nama Nyi Manceuri
Daerah antara perbatasan itu seringkali terjadi kecelakaan. Dan menurut yang selamat dari kecelakaan tersebut saat dia membawa kendaraannya dia melihat seorang wanita cantik dengan menggendong anaknya yang masih bayi tiba-tiba melintas dan membuat dia membanting setirnya tiba-tiba untuk menghindari agar tidak menabrak orang yang melintas tersebut sehingga kendaraan yang dia bawa tidak dapat dikuasai akhirnya masuk ke dalam sungai.
Catatan Penulis :
Untuk melihat cerita-cerita lainnya, silahkan lihat Blog saya : theeadomo.blogspot.com
Terima kasih untuk semuanya semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar