Jumat, 18 Oktober 2013

Cerita Ngakak "TKI Menghajar Batu"

Kisah Kocak TKI Menghajar Batu


Seorang sopir yang baru beberapa hari datang ke Arab ditest oleh majikannya untuk membawa mobil sambil ditunjukan jalan-jalan di sekitar rumah. Kata-kata sederhana pun juga sambil diajarkan seperti ‘yamin’ (kanan) dan ‘yasar’ (kiri). Setelah beberapa saat mengemudi lancar-lancar saja, sang majikan meminta si sopir, Cak Suro (bukan nama sebenarnya) untuk melaju lebih cepat, “Yallaa sur’ah sur’ah suwaiyaa (ayo, cepat-cepat sedikit).” Kata majikan dengan keras. Dan suara keras adalah hal biasa di Arab, namun hal ini membuat gugup Cak Suro yang baru beberapa hari datang ke Arab.

Digenjot mobil melaju di jalan-jalan perumahan dengan laju. Tiba-tiba si majikan berteriak- teriak lagi, “HAJAR , HAJAR..!! HAJAR!!”, sambil menunjuk gundukan jalan atau batu yang memang biasanya ada di jalanan sekitar perumahan untuk membuat pengendara mobil sedikit memelankan laju mobilnya.

Mendengar teriakan “HAJAR , HAJAR..!! HAJAR!!”, dari sang majikan, Cak Suro yang sudah dalam kondisi gugup spontan otaknya reflek menterjemahkan dengan salah kata-kata si majikan tadi. Tambah digenjotnyalah mobil tersebut dan betul-betul mengHAJAR gundukan jalan yang ditunjuk-tunjuk majikannya.. Hasilnya mobil tersebut terbang sesaat dan mendarat dengan sedikit tak terkendali.

Setelah berhasil menguasai kendaraannya dan berhenti, marah-marahlah si majikan sambil memaki-maki dengan bahasa arab yang belum dimengerti oleh Cak Suro.

Namun Cak Suro adalah seorang sopir yang tekun dan manut sehingga majikannya pun menyenanginya. Setelah kurang lebih setahun bekerja dan bisa sedikit-sedikit bahasa arab, Cak Suro menceriterakan kesalahpahaman saat dirinya baru datang dan baru disuruh membawa mobil sama majikannya pertama kali dulu. Bahwa “Hajar” yang dimaksud oleh majikan adalah bahasa arab yang artinya batu atau gundukan. Namun saking gugupnya dan respon dari sifat penurut Cak Suro membuat dia tak kuasa menolak untuk betul-betul mengHajar batu tersebut dengan mobil yang disopirinya. Si majikan pun tertawa.

[By: Abu Hanif dimuat di Majalah An Nur Riyadh] (*)

Pelajaran Penting: Sebelum ke negeri orang -apalagi ke Arab- kuasailah bahasa mereka dengan benar biar tidak jadi menghajar batu.

Via: ustadz Muhammad Abduh Tuasikal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar