Selasa, 28 Januari 2014

Mimpi Meyda ‘Husna’ Sefira yang Terpendam

Meyda Sefira, pemeran Husna dalam film 'Ketika Cinta Bertasbih'
Meyda Sefira, pemeran Husna dalam film ‘Ketika Cinta Bertasbih’
dakwatuna.com – Jakarta. Setelah sukses di dunia layar lebar, aktris cantik Meyda Sefira ternyata memiliki mimpi terpendam, yakni menjadi dosen.

Mimpinya nyaris menjadi kenyataan lantaran ia sempat menjadi asisten dosen (asdos) di Itenas Bandung pada semester lalu.

Ditemui dalam sebuah acara pada Kamis (23/1) kemarin, pemeran Husna dalam film ‘Ketika Cinta Bertasbih’ itu mengaku terpaksa meninggalkan kegiatannya menjadi asdos. Padatnya aktivitas sebagai ‘Brand Ambassador’ organisasi kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT), mengisi seminar dan ‘talk show’, serta promo bukunya ‘Hujan Safir’, menjadi alasannya.

“Ada prioritas dalam hidup. Saya juga mengukur diri, saya tidak sanggup melakukan banyak hal dalam satu waktu,” kata gadis kelahiran Bandung, Jawa Barat, 20 Mei 1988 itu mengungkapkan.

Ia mengaku enggan meninggalkan mahasiswa terlalu sering karena ada kegiatan di luar. Semester kemarin, Meyda mengaku jadwalnya tidak terlalu padat. Ia merasa memiliki tanggungjawab atas mahasiswanya dan tidak ingin mereka terbengkalai.

Mojang 25 tahun itu mengajar mata kuliah perencanaan perpipaan dan desain pengolahan air secara fisika dan kimia di Jurusan Teknik Lingkungan Itenas Bandung. Sebagai sarjana teknologi lingkungan, Meyda melihat pengolahan air laut menjadi air tawar memang mahal kendati laut Indonesia begitu luas. Dalam perencanaan, aspek ekonomi, teknologi dan pengelola harus ditinjau.

“Kita harus bisa memilah juga teknologi mana yang cocok untuk Indonesia. Tidak semua teknologi canggih bisa diterapkan di Indonesia,” ucap pemeran utama dalam film ‘Dalam Mihrab Cinta’ dan ‘Cinta Suci Zahrana’ itu.

Selain menjadi dosen, banyak mimpi yang ingin Meyda wujudkan. Ia berharap semoga satu per satu mimpinya bisa diwujudkan dalam waktu dekat. (rol/sbb/dakwatuna)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar