Rabu, 29 Januari 2014

Santa Claus, Sebuah Rekayasa

PERAYAAN Natal sebentar lagi tiba, nuansa kristiani akan terasa hingga awal pergantian tahun. Di sudut-sudut hotel, gerai-gerai food court, mal-mal, hingga pusat-pusat bisnis banyak yang memasang pohon terang yang dihiasi atribut-atribut khas natal seperti patung dan gambar santa claus, bahkan ada sebagian department store yang mewajibkan pramuniaganya untuk mengenakan atribut-atribut santa claus.

Ironisnya, perayaan natal kudus yang konon untuk memperingati kelahiran sang juru selamat: Yesus Kristus, maknanya justru tergantikan oleh maraknya mitos dan legenda sang pemberi hadiah: .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar