Di pengunungan Andes hidup dua suku. Satu tinggal di lembah, sedangkan yang astunya lagi di atas gunung. Suatu hari suku gunung menyerang suku lembah dan menjarah seluruh isi desa. Merka menculik seorang bayi dari saaalah satu keluarga suku lembah dan membawnya ke asta gunung.
Orang-orang suku lembah tidak tahu cara mendaki gunung. Mereka tidak tahu jalan mana yanfg digunakan oleh suku gunung. Juga tidak tahu mengikuti jejak-jejak suku gunung di tebin-tebing itu. Meski begitu, mereka mengirm prajurit-prajurit terbaik mereka untuk memanjat gunung daaan membaw pulang bayi mereka.
Prajurit pertama mencoba memanjat tebing diikuti yang lain. Ketika prajurit pertama gagal mereka semua pun gagal. Mereka mencoba lagi dengan cara lain, Namun gagal. Setelah berhari-hari mereka mendaki, mereka hanya bias memanjat beberapa raa tus kaki saja. Akhirnya mereka memutuskan untuk kembali ke desa saaja. Semua upaya dilakukan namun gagal.
Ketika mereka bersiap-siap untuk kembali ke desa, tiba-tiba mereka melihat ibi bayi yang diculiki itu sedaang menuruni tebing gunung melewati mereka, sambil menggendong bayinya. Merekaa terkejut sekali, bagaimana si ibu itu bias menuruni tebing yang jusru mereka sendiri gagal untuk mendakinya? Bagaimna si ibu itu bias memanjat tebing-tebing itu mengalahkan mereka? Terlebih lagi, mereka melihat si bati itu telah terselamatkan. Bagaimana mungkin???
Seorang prajurit menyambut ibu itu dan bertanya, “Wahai ibu, kami gagal mendaki tebing ini. Bagaimna ibu bisa melakukan semua itu, mengal;ahka seluruh prajurit terkuat? Bagaimana bisa? Engkau belum pernah menjadi prajurit!”
Ibu itu mengangkat bahu dan berkata, “Sebab bayi tang di culik itu bukanlah bayimu. Daan, kalian semua belum pernah menjadi ibi.”
Sahabat, burung tidak pernag diajari untuk terbang daan ikan tidak pernah diaja ri unutk berenang. Semuanya alami. Semua berasal dari naluri. Hal itu akan hadir pada setiap mahluk yang percaya akan kebearan Allah. Hanya Allah lah yang membri kita kekuatan itu.
Sahabat, cinta memberikan kekuatan. Bahkan cinta adalah kekuatan itu sendiri. Cinta seorang ibu addalah naluri alami. Semua yang hadir dal;am jiwa-jiwa yang penuh raasa cinta. Setiap ibu, tak pernah diajari bagaimana menagsihi buah hatinya. Rasa itu akan hadir dengan sendirinya. Kita pun punya rasa itu. Asalkan kita mau menjalani semua garis-garis yang telah ditentukn-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar