Waktu memang nge-trend istilah ta'aruf ane singkat menjadi tangarufatau istilah pacaran sesudah menikah. Gaya-gaya ala harokah menjangkiti sebagian temanku dalam masalah jodoh-jodohan.
Foto, salah satu wasilah yang terpenting dalam dunia tangaruf, dan tidak dikenal dalam dunia persilatan. Tapi menjadi platform antar murobbi.
"Ukht menikah yuk??"
"Sudah bilang ke murobbi ana belum akh?"
'Belum ukht.. hehhee"
Gedubrak.. murobbi seakan telah mengambil posisi wali nikah yang sah.
Tak ubahnya sahabatku MR. X yang ngebet ingin menikah tetapi bingung calonnnya siapa. Yap, alternatif adalah mencari sang Murobbi dengan channel kawat yang banyak,,
Akhirnya datanglah MR. X ini ke beliau, nego dan pilah pilih sedang berlanjut..
Seminggu dua minggu tak ada kabar.
=Mbah gimun tolong anter ane ke Bantul yuk.
- Ngapain akh?
= Ane kemarin tangaruf sama kawat melalui seseorang, tapi hanya diperlihatkan foto thok, penasaran ane?
- Yah, kan udah ada CV tuh..
= ya CV nya sih ada, katanya kawat tersebut begini dan begitu.. tapi ane sangsi banget deh.
- Lah ini mau datang ke rumahnya sudah sepengetahuan si Kawat dan si Murobbi?
= Belum
Akhirnya dengan senang hati ane mengantar MR X ke bantul meski nyasar-nyasar tidak tahu alamatnya, seharian penuh puter-puter. Eh tidak tahunya deket sama Kebun binatang. Nyesel banget sampai alun-alun bantul masih ngidul...
Sudah sampai alamat tanya-tanya tetangga-tetangga sebelah.....
Akhirnya pasti deh menuju pintu rumah si kawat, aku dipaksa menjadi juru bicara oleh MR. X kalau orng tuanya menemui.
Tapi qadarullah sebelum mengetuk pintu banyak suara gaduh, teriak-teriak, anak nangis g berhenti-henti.. dalam hati sudah mulai curiga. Bener g ya?
Kethuk-kethuk pintu tidak juga dibuka...
"Wa'alaikum salam, cari siapa mas?"
Kaget buka main yang buka seorang kawat berkulit hitam ber-kathok pendhek sepaha dengan pakaian semledot
"Apa benar ini rumah pak Paijo (nama samaran)?"
"Benar mas, tapi bapak sedang kerja..pulangnya nanti malam.. Eh silahkan masuk mas."
"Oh terima kasih mbak, kalau bapaknya enggak ada enggak apa-apa disini saja"
"Masnya dari mana? mungkin nanti saya sampaikan pesan ke beliau.."
"Mbak putrinya beliau yang bernama Eka (nama samaran) ya?"
"Iya betul.... loh kok mas tahu? masnya darimana ya?"
Kami semakin rikuh dengan penampilan si kawat itu dan semakin g enak aja lama-lama disini..
"eeh anu mbak.. kami pamit saja.."
"Loh kok... kan belum belum sampaikan perlunya apa mas?"
"Enggak mbak makasih, ntar saja datang kemari mau ketemu sama bapak ajah" (wah in boong banget dalm hati...
"Permisi mbak assalamu'alaikum..."
"Wa'alaikum salam"
Kami cepat undur diri..
ane introgasi MR X
"bener tuh kawat yang ente maksud?"
"Ya itu yang dikasih tahu murobbi.."
"lah kok begitu?
"Ya g tahu di fothonya putih kok dan berjilbab..."
"Lah yang kta temui itu apa.."
"Asyem ane nyesel tangaruf lewat fotho..."
Ngaciiiiiiiiiiiir
http://irgimnur.blogspot.com/2012/12/kisah-taaruf-maaf-salah-orang.html
Foto, salah satu wasilah yang terpenting dalam dunia tangaruf, dan tidak dikenal dalam dunia persilatan. Tapi menjadi platform antar murobbi.
"Ukht menikah yuk??"
"Sudah bilang ke murobbi ana belum akh?"
'Belum ukht.. hehhee"
Gedubrak.. murobbi seakan telah mengambil posisi wali nikah yang sah.
Tak ubahnya sahabatku MR. X yang ngebet ingin menikah tetapi bingung calonnnya siapa. Yap, alternatif adalah mencari sang Murobbi dengan channel kawat yang banyak,,
Akhirnya datanglah MR. X ini ke beliau, nego dan pilah pilih sedang berlanjut..
Seminggu dua minggu tak ada kabar.
=Mbah gimun tolong anter ane ke Bantul yuk.
- Ngapain akh?
= Ane kemarin tangaruf sama kawat melalui seseorang, tapi hanya diperlihatkan foto thok, penasaran ane?
- Yah, kan udah ada CV tuh..
= ya CV nya sih ada, katanya kawat tersebut begini dan begitu.. tapi ane sangsi banget deh.
- Lah ini mau datang ke rumahnya sudah sepengetahuan si Kawat dan si Murobbi?
= Belum
Akhirnya dengan senang hati ane mengantar MR X ke bantul meski nyasar-nyasar tidak tahu alamatnya, seharian penuh puter-puter. Eh tidak tahunya deket sama Kebun binatang. Nyesel banget sampai alun-alun bantul masih ngidul...
Sudah sampai alamat tanya-tanya tetangga-tetangga sebelah.....
Akhirnya pasti deh menuju pintu rumah si kawat, aku dipaksa menjadi juru bicara oleh MR. X kalau orng tuanya menemui.
Tapi qadarullah sebelum mengetuk pintu banyak suara gaduh, teriak-teriak, anak nangis g berhenti-henti.. dalam hati sudah mulai curiga. Bener g ya?
Kethuk-kethuk pintu tidak juga dibuka...
"Wa'alaikum salam, cari siapa mas?"
Kaget buka main yang buka seorang kawat berkulit hitam ber-kathok pendhek sepaha dengan pakaian semledot
"Apa benar ini rumah pak Paijo (nama samaran)?"
"Benar mas, tapi bapak sedang kerja..pulangnya nanti malam.. Eh silahkan masuk mas."
"Oh terima kasih mbak, kalau bapaknya enggak ada enggak apa-apa disini saja"
"Masnya dari mana? mungkin nanti saya sampaikan pesan ke beliau.."
"Mbak putrinya beliau yang bernama Eka (nama samaran) ya?"
"Iya betul.... loh kok mas tahu? masnya darimana ya?"
Kami semakin rikuh dengan penampilan si kawat itu dan semakin g enak aja lama-lama disini..
"eeh anu mbak.. kami pamit saja.."
"Loh kok... kan belum belum sampaikan perlunya apa mas?"
"Enggak mbak makasih, ntar saja datang kemari mau ketemu sama bapak ajah" (wah in boong banget dalm hati...
"Permisi mbak assalamu'alaikum..."
"Wa'alaikum salam"
Kami cepat undur diri..
ane introgasi MR X
"bener tuh kawat yang ente maksud?"
"Ya itu yang dikasih tahu murobbi.."
"lah kok begitu?
"Ya g tahu di fothonya putih kok dan berjilbab..."
"Lah yang kta temui itu apa.."
"Asyem ane nyesel tangaruf lewat fotho..."
Ngaciiiiiiiiiiiir
http://irgimnur.blogspot.com/2012/12/kisah-taaruf-maaf-salah-orang.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar