Dalam rangka mengendalikan jumlah penduduk, pemerintah Uzbekistan memandulkan wanita di negara itu secara diam-diam. Program pengendalian jumlah penduduk yang bisa dibilang paling tidak manusiawi itu membuat wanita Uzbekistan takut melahirkan di negerinya sendiri.
Menurut laporan BBC, Rabu (11/4), sejumlah dokter mengungkapkan bahwa Kementerian Kesehatan memerintahkan mereka memenuhi target pemandulan atau sterilisasi. Di wilayah perkotaan, setiap bulan harus ada 4 wanita yang dimandulkan. Sedangkan di wilayah pedesaan, setiap bulan harus ada 32 wanita yang disterilisasi. Baik di kota, maupun di desa, program sterilisasi dilakukan tanpa persetujuan atau pengetahuan wanita yang bersangkutan.
"Saya mencoba hamil setelah anak kedua saya lahir. Namun, upaya saya selalu gagal. Belakangan saya tahu, diam-diam saya disterilisasi," ungkap Adolat, salah seorang wanita korban sterilisasi paksa tanpa sepengetahuannya. Ia baru mengetahui bahwa dirinya tak bisa hamil lagi setelah diberitahu oleh dokter ahli.
Program sterilisasi atau pemandulan wanita Uzbekistan tersebut dilakukan dengan dua cara. Yang pertama adalah dengan menyumbat tuba fallopi. Cara kedua, yang lebih tidak manusiawi, dilakukan dengan mengangkat rahim wanita yang telah memiliki dua atau tiga anak.
Menurut sebuah LSM, pada tahun 2012 saja ada 80 ribu wanita Uzbekistan yang mengaku disterilisasi. Namun, pemerintah menyangkal telah melakukan program sterilisasi secara diam-diam. [IK/hdy]
Menurut laporan BBC, Rabu (11/4), sejumlah dokter mengungkapkan bahwa Kementerian Kesehatan memerintahkan mereka memenuhi target pemandulan atau sterilisasi. Di wilayah perkotaan, setiap bulan harus ada 4 wanita yang dimandulkan. Sedangkan di wilayah pedesaan, setiap bulan harus ada 32 wanita yang disterilisasi. Baik di kota, maupun di desa, program sterilisasi dilakukan tanpa persetujuan atau pengetahuan wanita yang bersangkutan.
"Saya mencoba hamil setelah anak kedua saya lahir. Namun, upaya saya selalu gagal. Belakangan saya tahu, diam-diam saya disterilisasi," ungkap Adolat, salah seorang wanita korban sterilisasi paksa tanpa sepengetahuannya. Ia baru mengetahui bahwa dirinya tak bisa hamil lagi setelah diberitahu oleh dokter ahli.
Program sterilisasi atau pemandulan wanita Uzbekistan tersebut dilakukan dengan dua cara. Yang pertama adalah dengan menyumbat tuba fallopi. Cara kedua, yang lebih tidak manusiawi, dilakukan dengan mengangkat rahim wanita yang telah memiliki dua atau tiga anak.
Menurut sebuah LSM, pada tahun 2012 saja ada 80 ribu wanita Uzbekistan yang mengaku disterilisasi. Namun, pemerintah menyangkal telah melakukan program sterilisasi secara diam-diam. [IK/hdy]
Sumber : http://www.bersamadakwah.com/2012/04/diam-diam-ribuan-wanita-uzbekistan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar