![Santa Claus, Sebuah Rekayasa [ www.BlogApaAja.com ]](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6P9Uqr_qTuosYjiavH7E1J4ErYmS3hwl-S9xevOhfqT3wc5SeqhhTA2tlnnmOtnxnnnchH5Srf6oGjvb4iftZDJxTdqPpMQsELZGMC1Cb_vfD3cV2AuauqdSn9ZTyyEiR8zGXOkMpx_Q/s320/santa_claus_3.jpg)
PERAYAAN Natal sebentar lagi tiba, nuansa kristiani akan terasa hingga awal pergantian tahun. Di sudut-sudut hotel, gerai-gerai food court, mal-mal, hingga pusat-pusat bisnis banyak yang memasang pohon terang yang dihiasi atribut-atribut khas natal seperti patung dan gambar
santa claus, bahkan ada sebagian department store yang mewajibkan pramuniaganya untuk mengenakan atribut-atribut
santa claus.
Ironisnya, perayaan natal kudus yang konon untuk memperingati kelahiran sang juru selamat: Yesus Kristus, maknanya justru tergantikan oleh maraknya mitos dan legenda sang pemberi hadiah:
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar