Rabu, 31 Oktober 2012

HOROR ; KISAH SELENDANG MERAH SI AMOY


Orang lain mungkin akan menganggap aku agak gila bahkan mungkin gila…
tapi pada kenyataannya itulah yang aku lihat dan alami…
Malam itu hujan rintik-rintik..tiba-tiba ada suara yang memanggilku…
“Bunda…mau ngga jalan-jalan bareng ama saya….” seorang perempuan cantik keturunan Tionghoa menyapaku dengan memakai baju merah berenda dan selendang merah terbuat dari sutra…
tanpa menolak aku mengikuti ajakannya karena sudah beberapa kali perempuan itu selalu menyapaku tapi aku tak pedulikan….
Lalu aku berjalan dengannya ditengah rintik hujan dan malam mulai merayap….
aku mulai bertanya padanya hendak kemanakah tujuan kita…
dia hanya berkata…
“Bunda..aku suka dengan bunda karena bunda seperti aku…” dia mulai membuka diri..
Kataku...”apa yang kamu sukai dari aku? kamu belum tahu siapa aku..namamu pun aku tidak tahu…”
“Bunda tidak perlu tahu siapa namaku tapi aku tahu dan merasakan apa yang bunda rasakan sama persis seperti yang aku rasakan…”
“Apa yang kamu rasakan?”...tanyaku sambil terus berjalan…
Dia mulai mengisahkan jalan hidupnya….
“Aku wanita keturunan lahir dari ibu dan bapak yang tak jelas apakah mereka bisa aku katakan menyayangiku…” Dia mulai berkaca-kaca dan aku berusaha menjadi pendengar setianya….
“70 tahun yang lalu aku adalah seorang gadis cantik, orang-orang sering memanggilku si Amoy Cantik..suatu hari ada seorang saudagar yang melihat aku dan dia ingin menjadikanku istrinya…(dia semakin terbawa arus ceritanya)…aku berusaha menolaknya karena dia pantas untuk menjadi kakekku dan aku akan dijadikan istri yang ketujuh..tapi penolakanku menjadikan dia semakin ingin menjadikan aku istrinya lalu dia mendatangi orang tuaku dengan mengiming-imingi sejumlah harta agar aku bisa dia persunting menjadi istrinya..ternyata diluar dugaanku orang tuaku justru menerima pinangan sang saudagar..aku sedih..aku merasa kedua orang tuaku benar-benar tak adil padaku..Tiba pada hari pernikahan kami…dan perayaan besar dan meriah untuk sebuah pesta perkawinan saat itu sungguh sangat mewah…berbagai tontonan digelar termasuk cokek…aku tidak bahagia dan aku berusaha untuk bisa membahagiakan kedua orang tuaku…
Tiba untuk malam pertamaku…suamiku saudagar tua renta mulai akan menyetubuhi aku tapi aku bilang akan mengambil ramuan untuknya agar dimalam pertama kami dia semakin kuat saat menyetubuhiku…dan diapun setuju..lalu aku ambil ramuan yang sudah ku persiapkan jauh-jauh hari…setelah dia minum..dia langusng tak sabar untuk menikmati tubuhku dan dia bilang bahwa ingin secepatnya menikmati keperawananku yang selama ini dia idam-idamkan tapi tiba-tiba dia  mengejang dan akhirnya tewas diatas tubuhku yang belum dia perawani…aku mulai bingung tapi aku sudah menyadari semuanya bahwa aku memang bersalah tapi akupun sudah mempersiapkan semuanya…setelah itu aku keluar rumah…dan aku ambil selendang merah ini yang sudah kupersiapkan lalu aku gantung diriku….” (Lalu dia menangis terisak)..
Aku hanya mendengarkan cerita dia dan berusaha menenangkan diriku…lalu aku bertanya pada dia..”Amoy…mengapa saya harus jadi temanmu?…” dia menjawab..“bukankah perasaanmu saat ini sedang sepi? sama seperti aku, aku selalu kesepian….aku tak punya teman untuk berbagi cerita…”
Aku katakan padanya tak mungkin aku menjadi temannya karena duniaku dan dia berbeda…dia bilang dunia tak akan menjadi penghalang untuk kita menjadi teman..tapi aku bilang biar aku pikirkan dulu…
Kemudian akupun kembali ke rumahku karena malam sudah beranjak ke pagi….
Sesampainya di rumah ternyata semua orang sedang mencari kepergianku..mereka smua bertanya padaku darimanakah aku…
Lalu aku menceritakan semuanya tapi orang-orang tidak yakin dengan ceritaku sampai ada seorang tua penduduk asli daerah itu mengatakan bahwa benar berpuluh-puluh tahun lalu pernah ada cerita seorang gadis keturunan yang bunuh diri dan arwahnya sering gentayangan dan rumahku adalah tempat dia dikuburkan yang sekarang sudah menjadi perumahan….
Orang-orang mulai mempercayai ceritaku…..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar