Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh, kita hidup di dunia tidak sendiri. Karena kita makhluk sosial yang butuh orang lain. Maka tulisan ini bukan sepenuhnya benar dan bukan sepenuhnya menjudge orang lain. Karena saya sadar, "siapa saya' dibanding Anda.
Tanpa terasa diera sekarang kita seperti hidup dalam 2 dunia. Dunia nyata yang secara fisik kita berinteraksi, dan dunia maya yang secara fisik SEAKAN berinteraksi padahal tidak.
Pernahkan sobat browsing di media sosial dan tiba-tiba disana terjadi perdebatan yang sangat keras sekali bahkan saling menjatuhkan para tokoh?
Ini sungguh mengerikan sekali, kadang sampai membawa-bawa dalil agama yang tidak relevan. Fatwa ulama'pun kadang diperkosa "hadza huwa kadzab" ustadz fulan khobits" itu sih cuma bahasa kerennya. Ah ternyata perkataan mereka tidak lebih dari katanya si fulan ini dan di fulan itu. Dan ujung-ujungnya ketika ditanya apakah mereka sudah ketemu? Paling jawabnya "TIDAK" hanya kenal di facebook saja.
Celaka, ternyata pelaku hanya orang yang terhasud oleh akun "sok alim" di facebook dan situs-situs yang tidak dipercaya dari segi keilmuan dan gurunya.
Kita tahu seorang yang bersemangat dalam beragama tentu sangat kuat memegang pendapat. Tapi berbeda orang yang terlalu ambisi dan tidak menghargai buah ijihad seorang ulama', dia akan segera mementahkan ijtihad tersebut dengan mengadu dengan istihad ulama yang sesusi dengan pendapatnya.
Dan lebih parah sitiran ayat selalu mengabaikan kaidah tafsir para ulama, dan saking pintarnya dia menggunakan jurus jitu copy paste.
Menjadikan kesan agama ini seolah permainan segelintir orang dan begitu sulitnya.
Anda mungkin tidak setuju dengan tulisan ini, dengan alasan tidak ada dalil.
Tenang kawan kalau masalah dalil silahkan search di mesin pencari islam www.yufid.com , mau model apa dalil insya Allah ada disana.
Mari kawan benahi diri. Seberapun ilmumu menggunung, kalau akhlakmu buruk siapa yang bersimpati padamu.
Sumber gambar: google.com |
Tanpa terasa diera sekarang kita seperti hidup dalam 2 dunia. Dunia nyata yang secara fisik kita berinteraksi, dan dunia maya yang secara fisik SEAKAN berinteraksi padahal tidak.
Pernahkan sobat browsing di media sosial dan tiba-tiba disana terjadi perdebatan yang sangat keras sekali bahkan saling menjatuhkan para tokoh?
Ini sungguh mengerikan sekali, kadang sampai membawa-bawa dalil agama yang tidak relevan. Fatwa ulama'pun kadang diperkosa "hadza huwa kadzab" ustadz fulan khobits" itu sih cuma bahasa kerennya. Ah ternyata perkataan mereka tidak lebih dari katanya si fulan ini dan di fulan itu. Dan ujung-ujungnya ketika ditanya apakah mereka sudah ketemu? Paling jawabnya "TIDAK" hanya kenal di facebook saja.
Celaka, ternyata pelaku hanya orang yang terhasud oleh akun "sok alim" di facebook dan situs-situs yang tidak dipercaya dari segi keilmuan dan gurunya.
Kita tahu seorang yang bersemangat dalam beragama tentu sangat kuat memegang pendapat. Tapi berbeda orang yang terlalu ambisi dan tidak menghargai buah ijihad seorang ulama', dia akan segera mementahkan ijtihad tersebut dengan mengadu dengan istihad ulama yang sesusi dengan pendapatnya.
Dan lebih parah sitiran ayat selalu mengabaikan kaidah tafsir para ulama, dan saking pintarnya dia menggunakan jurus jitu copy paste.
Menjadikan kesan agama ini seolah permainan segelintir orang dan begitu sulitnya.
Anda mungkin tidak setuju dengan tulisan ini, dengan alasan tidak ada dalil.
Tenang kawan kalau masalah dalil silahkan search di mesin pencari islam www.yufid.com , mau model apa dalil insya Allah ada disana.
Mari kawan benahi diri. Seberapun ilmumu menggunung, kalau akhlakmu buruk siapa yang bersimpati padamu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar