Senin, 22 April 2013

Awal Kegagalan Sebuah Proyek Organisasi Sosial

Orsos atau kepanjangan dari organisasi sosial dimana perkumpulan orang yang bergerak untuk menyalurkan aspirasi dan memberikan kontribusi kepada masyarakat umum tanpa dikomersilkan. Ini adalah definisi yang saya buat pribadi adapun definisi secara global dan hukum silahkan cari sendiri di google.

Awal mula saya terjun di orsos ketika bekerja di sebuah yayasan di kota Yogyakarta yang bergerak di bidang pendidikan dimana yayasan ini danai oleh para mushinin. Saya merintis karir hanya sebagai pengajar freelence karena rutinitas kuliah dan cari maisyah (makan).

Hingga berjalan sekian lama saya mengerti seluk beluk organisasi dari AD/ART, anggaran dsb dan tentu saja akhirnya masuk dalam scuat tim formatur yayasan ini.

Namun tiba-tiba ada memo mendesak yang dilakukan oleh yayasan karena sang direktur mendadak minta resign karena beliau mendapat tugas negara diluar pulau jawa.

'Ala kulli hal rapat berjalan alot karena siapa-siapa yang berhak menggantikan posisi direktur (tentu saja saya ikut rapat didalamnya). Akhirnya dengan voting ala kadarnya memilih kandidat besar yang berhak menduduki jabatan direktur terseubut.

AKhirnya qadarullah dengan keadaan terpaksa aku dimasukkan oleh sebagian teman untuk menjadi kandidat walaupun saya mencoba menolak mentah-mentah.

Ah sudahlah toh itu kehendak mereka... Benar saja kekhawatiranku dalam voting tersebut aku meraih point lebih banyak daripada teman yang lain.

Dengan keputusan bulat, forum memutuskan aku menjabat menjadi direktur baru di Institusi pendidikan dibawah naungan yayasan tersebut.
kegagalan organisasi
Sumber gambar: http://www.sxc.hu/photo/602737

Proyek Gagal karena Anggota Tim yang tidak Mau bekerja


Tugas yang berat dan penat, karena harus membuat planing keuangan sebagai langkah awal. Hal ini karena anggaran dan biaya operasional masih mendapatkan suntikan donatur yang tidak seberapa. Akhirnya aku membuat master plan untuk mewujudkan usaha mandiri untuk menopang biaya operasional dengan membuat kotak infaq yang dititipkan disetiap warung, toko, apotik, dan kios-kios.

Dan kami putuskan rapat pengurus yang sekalian aku presentasi proposal yang sudah aku gojlok seharian. Aku menerangkan secara detail anggaran yang dibutuhkan dan profit yang diperoleh dari sistem yang aku tawarkan.

Aku tampak bahagia karena teman-teman dalam forum ini sangat mendukung ideku.

Tidak lama kami melakukan rapat susulan sekaligus menyusun tugas-tugas untuk proyek ini. Tidak hanya itu akupun sudah siapkan proposal pengajuan dana ke pengurus pusat Yayasan. Alhamdulillah dalam kesempatan kali ini berjalan lancar.

Hingga suatu hari... berlanjut ke bulan...

Dana yang digelontorkan yayasan yang jutaan rupiah itu sudah aku belanjakan sesuai prosedur, dari kotak infaq, stiker dan atribut. Saatnya mulai beraksi !!

Yah.. ketika mau beraksi teman-teman yang dulu bilang "sepakat" saling lempar tugas dan ujung-ujungnya semua dilimpahkan ke saya selaku direktur (walaupun ada teman yang membantu). Saya hampir stress saat itu dan masih menjadi beban saat ini (gagal dalam memimpin) dan ternyata proyek yang tinggal beberapa langkah harus tertunda berbulan-bulan karena tidak ada yang mau mendistribusikan kotak infaq ke warung-warung.

Tak luput yayasan yang sudah mempercayakan uangnya kepada kami terus mempertanyakan hasil proyek ini.

Tim yang dulu dibangun yang aku harap dengannya bisa bersinergi, akhirnya tumbang ditengah jalan.

Dan inilah kegagalan proyek karena tim tidak solid. Astaghfirullahal 'adzim, allahul musta'an

Tidak ada komentar:

Posting Komentar