Masjid Agung Cordoba – Foto: fimadani.com |
Dilansir dari World Bulletin, Senin (24/2), Rodriguez menyebut Uskup Fernandez mencoba memanfaatkan celah hukum pertanahan yang ada di Spanyol. Tujuannya, untuk memprivatisasi Masjid Agung Cordoba di bawah naungan Gereja Katolik.
“Ini bakal menempatkan masjid tersebut dalam bahaya. Padahal, bangunan ini termasuk salah satu situs warisan dunia UNESCO,” imbuh akademikus dari Universitas Cordoba itu.
Direktur Dewan Islam Spanyol, Isabel Romero menuturkan, Masjid Agung Cordoba merupakan peninggalan bersejarah milik semua orang Spanyol. “Karenanya, menjadi sangat aneh bila bangunan tersebut harus diklaim oleh tangan swasta,” katanya kepada Irish Times.
Masjid Agung Cordoba awalnya dibangun pada abad VIII (tepatnya pada 784) oleh para penguasa Muslim Spanyol di bawah Dinasti Umayyah. Bangunan ini kemudian diubah fungsinya menjadi Katedral setelah Andalusia jatuh ke tangan tentara Nasrani pada 1236 saat terjadinya Inkuisisi Spanyol.
Kala itu, ada jutaan Muslim pribumi yang dibantai, dibuang, dan dipaksa memeluk Katolik. Sejak kejatuhan Andalusia, tidak pernah lagi ada umat Muslim yang menunuaikan shalat di Masjid Cordoba. Namun, bangunan tersebut saat ini tetap dibuka untuk umum dan siap menyambut semua pengunjung dari seluruh dunia tanpa melihat latar belakang agama mereka. (ROL/sbb/dakwatuna)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar