Rabu, 25 Desember 2013

Dari 'Wahabi" Menjadi Salafi (Kisah Mu'alaf)

tentang salafi wahabi
Wahabi istilah yang digunakan oleh musuh-musuh aktivis salafi, mereka menisbatkan wahabi dengan syaikh Muhamad bin Abdul Wahab. Kalau dipikir nama asli beliau adalah Muhammad , dan Abdul Wahab adalah Ayah beliau.

Jika ingin menisbatkan kepada Muhammad bin Abdul Wahab seharusnya Muhammadi, Kalau dinisbatkan kepada ayahnya menjadi Abdul Wahabi :) bener gak ya? hehehe

Kalau wahabi berarti diambil dari kata Wahab (Abdu: Hamba; Al-Wahab: Sifat Allah Dzat Yang Maha Pemberi)

Atau jangan-jangan Wahabi atau Wahabiyyah adalah nisbat kepada Salafi karena salah sasaran sebagaimana sebuah sekte KHOWARIJ ABADHIYYAH yang dicetuskan oleh Abdul Wahhab bin Abdirrahman bin Rustum Al-Khariji Al-Abadhi, orang ini yg telah banyak menghapus Syari’at Islam, dia menghapus kewajiban menunaikan ibadah haji dan telah terjadi peperangan antara dia dengan beberapa orang yang menentangnya, Dia wafat pada tahun 197 H di kota Thorat di Afrika Utara.Penulis mengatakan bahwa firqoh ini dinamai dengan nama pendirinya,dikarenakan memunculkan banyak perubahan dan dan keyakinan dalam madzhabnya.mereka sangat membenci Ahlussunnah.” (Al-Firaq Fii Syimal Afriqiya, yang ditulis oleh Al-Faradbil,seorang kebangsaan Francis)

Namanya juga perang ideologi, ketika kritik secara bahasa terbantahkan akhirnya musuh "salafi" mencari jalan pintas dengan mengorek-ngorek hadis fitnah Nejed dengan takwil-takwil sesuai dengan keinginan. Tapi alhamdulillah ada ustadz yang membantahnya lihat: Muhammad bin Abdul Wahhab: Fitnah Nejed?

Jujur kalau saya kopas disini mungkin terlalu panjang, mungkin yang mau membaca silahkan lihat pada tautan diatas. Tapi dari link artikel diatas saya melihat ada catatan penting di komentar yang membuat saya terharu, yaitu pencariah hidayah seorang muamalaf yang kenal salafi melalui fitnah WAHABI. Monggo yang mau membaca kisahnya silahkan simak:

Salam A’likum warrahmatullahi wabarokahtu… 
Ana seorang Muallaf dari Medan dan selama ini berusaha mencari manhaj yang lurus yang sesuai dengan AlQuran dan As-Sunnah.Ana dahulu mengucapkan kalimat 2 syahadat di sebuah Masjid Muhammadiyah di jln.Gaperta Ujung Medan pada tahun 1999 dan menjalani khitan seminggu sesudahnya. Kemudian ana mendapatkan seorang guru agama dari golongan Muhammadiyah juga yang mengajarkan bagaimana cara berwudhu’,membaca AlQuran,Shalat dsb selama kurang lebih setahun.Dan selanjutnya ana belajar secara otodidak. 
Dalam pengajaran beliau,ana diberitahu dan diwanti-wanti bahwa Islam itu sebenarnya terdiri dari banyak golongan ( hal ini sangat membingungkan ana,karena ana masuk Islam sepenuhnya karena hanya membaca AlQuran saja ).Ana kemudian disodori buku-buku karangan golongan Muhammadiyah yang menjelaskan bagaimana Islam itu sudah dipenuhi oleh berbagai kesyirikan dan kemusyrikan yang dilakukan oleh golongan-golongan lainnya. 
Setelah selesai mempelajari,ana pun kemudian berkeliling ke semua Masjid di kota Medan,dan alangkah kagetnya melihat betapa berbedanya shalat dan dzikirnya antara Muhammadiyah dengan golongan lainnya walaupun atas satu nama agama.Ana berfikir,”ini tidak jauh berbeda dengan agama ana sebelumnya yakni Nasrani.” Tapi ana tidak mau su’udzhon terlebih dahulu tanpa ada ilmu. Ana kemudian rajin membeli buku-buku agama baik itu karangan NU,Muhammadiyah,dan golongan lainnya yang terlalu panjang disebutkan disini. Semua berhujjah dengan dalil dan saling menyalahkan satu dengan lainnya dan terkadang banyak pula yang dibumbui kata “Sudah Kafir” atau “Laknatullah”. Terus terang,hati ana gundah gulana melihat pertikaian di tubuh muslimin. Ana berfikir,”ini mah sama saja kayak dulu lagi melihat pertikaian antara Katolik dan Protestan.Ah,keluar dari lubang buaya malah masuk ke mulut harimau” karena sangkin kecewanya. 
Pencarian ana terus berlanjut,dan masuk ke berbagai perkumpulan baik itu sufi,tariqat,jemaah tabligh dan bahkan syiah ( Ahmadiyah ana terang2an menolak memasukinya) walaupun hanya sebentar dan melihat-lihat saja.Tetapi ana tetap tidak puas dan melanjutkan pencarian,sehingga pada tahun 2005-2006 ana terjun ke dalam dunia maya dan mencari lebih lanjut tulisan-tulisan Syaikh-Syaikh dan Ulama dari Arab lainnya yang belum sempat ana baca atau tidak mampu ana beli karena kemampuan ekonomi ana yang tidak seberapa. Disitu kemudian ana juga terjun dalam perdebatan melawan fitnah kaum kuffar yang selalu merongrong Islam,yaitu situs FFI,dan ana ikut andil dalam situs tandingannya yakni AFFI dan membantu menjawab sesuai dengan kemampuan ilmu agama ana sekarang maupun agama sebelumnya. Namun lagi-lagi ana harus menelan pil pahit melihat pertikaian antara sesama kaum muslimin di situ yang malahan membahas masalah manhaj siapa yang paling benar dan akhirnya malah melupakan tugas utama mereka,yakni melawan fitnah keji kaum kafir.Akhirnya ana sempat vakum beberapa bulan karena kecewa berat. 
Kemudian pada tahun 2011 awal ini,ana melihat berbagai situs-situs yang menceritakan “kejamnya” wahabi dsb. Ana tergelitik untuk membuka situs-situs tersebut dan alangkah kagetnya melihat kata-kata didalamnya yang tidak jauh berbeda dengan kata-kata milik seorang syiah.Sama sekali tidak mencerminkan postingan seorang muslim yang terpelajar maupun beradab. Waktu itu ana sama sekali belum tahu apa itu Wahabi dan apa itu Salafy dan apa itu Salafush Sholeh. Sebelumnya ana sering dengar dari tetangga kanan-kiri pada tahun 2004-2005 bahwa salafy itu terkucil,sesat-menyesatkan,tidak mau bergaul dengan yang lain,tidak mau sholat di Masjid lain selain Masjid salafy,seringkali shalat di hutan sendirian,keras wataknya,menganggap najis umat muslim di luar salafy.Waktu itu ana juga sempat tinggal berdekatan dengan kelompok Salafy ini,namun karena termakan fitnah tetangga,saya menutup mata atas kegiatan mereka dan tidak mau bertanya apa itu Salafy ke sumbernya langsung. Semoga Allah Azza Wa Jalla mengampuni dosa-dosa ana yang sudah sempat su’udzhon ke sesama muslim. 
Pada akhirnya,ana membuka-buka berbagai situs terpercaya yang membahas apa itu Wahabi dan manhaj salafush sholeh di situs eramuslim dan muslim.or.id .Alhamdulillah,banyak membuka mata ana. Banyak hal-hal yang telah ana lakukan atas nama ibadah selama ini ternyata semuanya adalah kesia-siaan. Betapa ana menyesal telah menganggap baik semua hal yang ana lakukan selama ini dan ternyata semuanya itu hanyalah bujukan syaithan untuk melemahkan aqidah ana.Hal-hal yang ana pandang baik ternyata tidak ada dalil dan hujjahnya sama sekali dalam nash-nash AlQuran dan As-Sunnah. 
Alhamdulillah,12 tahun pencarian ana berakhir dengan ditemukannya manhaj salafush sholeh ini. Semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala meridhoi dan menjaga manhaj ini bebas dari fitnah keji yang dilontarkan oleh kaum-kaum ahli bid’ah yang selama ini terbuai dan terlena oleh manisnya pemikiran mereka yang menganggap ini-itu baik padahal tidak ada dasarnya sama sekali dalam Islam. 
Inilah manhaj yang menjadi pegangan ana sekarang.Ana selalu berdalil menggunakan manhaj ini dan menggunakan fatwa-fatwa Al Lajnah Ad Daimah. Walaupun ada beberapa poin dari fatwanya yang ana tidak setuju,tapi ana maklum karena bagaimanapun juga Ulama adalah seorang manusia,yang tidak berlepas dari kesalahan.Ana juga selalu berusaha membela kalau-kalau ada yang berusaha memfitnah Syaikh Ibnu Taimiyah maupun Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz dan manhaj Salafush Sholeh. Ana selalu berusaha menggunakan dalil-dalil dari mereka yang walaupun sering kali diejek dan dicaci oleh ikhwan lainnya.InsyaAllah ana selalu akan istiqomah menjalankan syariat-syariat yang sudah ditetapkan oleh Allah dan RasulNya tanpa dibumbui praktik-praktik bid’ah manapun walaupun itu harus dicerca oleh kawan-kawan ana sendiri. 
Bagi para pecinta ibadah,berhati-hatilah dalam meniti jalan yang lurus ini. Janganlah kalian terbuai sebagaimana kaum Nashara dan Yahudi melakukan praktik-praktik bid’ah yang tidak ada dasarnya dalam kitab mereka. Janganlah kita meniru langkah-langkah mereka sehingga mendatangkan laknat Allah atas diri kita. Sesungguhnya merekalah yang mendustakan Allah dan RasulNya. Berpegang teguhlah pada tali buhul Allah dan gigitlah kuat-kuat apa yang diberikan oleh Allah dan Rasul kepada kamu semua. Janganlah kita terperosok dalam jalan kehinaan yang sama seperti jalannya kaum fasik. 
Ana sendiri sudah berlepas diri dari belenggu jeratan mereka dan jangan sampai terjerumus untuk kedua kalinya. 
Sekian dari ana yang masih dalam tahap pembelajaran Dien ini,Bagi yang ingin berkorespodensi,silahkan meng-add : yokuzaaffi@yahoo.com di Facebook. 
Wassalam, 
Muhammad Yusuf/Huang Sing Han
Medan-Sumut

Tidak ada komentar:

Posting Komentar