Jumat, 01 Februari 2013

Sereal


            Capital isn't so important in business. Experience isn't so important. You can get both these things. What is important is ideas.
            If you have ideas, you have the main asset you need, and there isn't any limit to what you can do with your business and your life.

            Modal, tidaklah terlalu penting dalam bisnis. Pengalaman, juga tidaklah terlalu penting. Apa yang terpenting adalah ide. Jika Anda memiliki ide,
            Anda akan memiliki modal utama yang Anda perlukan, dan disana tidak ada batasan untuk apa yang dapat Anda lakukan dengan bisnis dan hidup Anda

- Harvey Firestone -

++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

        Sereal
           
            Siapa yang tak mengenal atau merasakan sereal? Ya, sereal adalah makanan favorit di dunia, khususnya untuk memenuhi sarapan pagi.
            Siapa sangka makanan favorit ini pada awal mulanya ditujukan untuk memberi makan para pasien di sebuah pusat kesehatan
            yang menganjurkan makanan vegetarian, berdo’a dan olah raga sebagai kunci hidup sehat.
            Siapa kira jenis makanan yang diciptakan tahun 1894 ini justru dibuat dari gandum yang berjamur.
            Semuanya memang berkat ide Will Keith Kellog (1860-1951).

            W.K.Kellog adalah anak seorang pembuat saja. Pada masa mudanya Will hanyalah pekerja pembuat sikat.
            Kehidupannya jauh berbeda dengan kakaknya, John, yang menjadi manajer pusat kesehatan keluarga yang bernama Sanitarium Battle Creek.
            Pada usia 20 tahun, Will diajak oleh John untuk membantunya. Mengingat latar belakangnya yang hanya tukang sikat,
            Will diberikan tugas melakukan pencatatan-pencatatan administrasi.
            Dan salah satu tugasnya yang lain adalah menambah variasi ke dalam diet vegetarian yang membosankan.

            Suatu hari Will berencana membuat tambahan menu vegetarian dari gandum. Ketika itu dia tanpa sengaja merebus gandum selama semalam.
            Karena keterbatasan bahan baku Will kemudian tetap melakukan penggilingan terhadap gandum tersebut,
            dan bukannya mendapatkan tepung Will malah mendapatkan bahan yang lengket.
            Melihat usahanya gagal, Will meninggalkan sebagian besar gandum yang tidak tergiling dalam panci perebusan.

            Keesokan paginya dia menemukan bahwa gandum tersebut telah berjamur, melihat kemungkinan akan mendapatkan masalah,
            dia kemudian memiliki ide untuk tetap menggiling gandum tersebut. Setelah keluar dari penggilingan, gandum tersebut pecah menjadi serpihan.
            Menyadari ada perbedaan dari hasil yang sebelumnya, Will mengulang percobaan tersebut dan menyadari bahwa merendam gandum
            dalam waktu lama adalah kuncinya untuk membuat gandum menjadi demikian. Ketika ingin merasakan hasil karyanya ini Will sedikit takut,
            karena hasil gilingannya berasal dari gadum berjamur. Tiba-tiba Will memiliki ide untuk memanggangnya sehingga lebih aman untuk dimakan.
            Dan hasil ide coba-cobanya itu, Will mendapatkan serpihan sereal yang lezat.

            Menyadari dirinya menghasilkan sebuah makanan baru yang lezat, Will memperoleh ide baru untuk menjual hasil temuannya tersebut.
            Dengan idenya yang kreatif Will mulai memproduksi sereal serpih dengan tangan di sebuah gudang di belakang sanitarium.
            Dia menggunakan penggilingan yang dirancang untuk menggiling gandum menjadi tepung, dan untuk menjaganya agar tetap dingin,
            Will menggunakan sepotong es. Sebuah oven kecil digunakan untuk memanggang serpihan-serpihan tersebut.
            Dengan sistem produksi yang sederhana tersebut Will berhasil memulai bisnis barunya ini.
            Will berharap serpihan sereal barunya itu akan membuat warga Amerika berhenti makan daging babi dan sosis berminyak saat sarapan.
            Dia begitu yakin, daging tidak baik untuk kesehatan, bahkan dia memberi makan anjingnya dengan sayuran.

            Ketika mencoba dengan biji-bijian lain, Will sukses dengan jagung. Penjualan “Corn Flakes Panggang” pertama dengan metode pemesanan
            dan penjualan melalui toko-toko, membuat Will dan serealnya sukses besar. Pada awalnya Will melakukan kerja sama dengan John,
            namun keduanya berpisah karena tidak sependapat dengan ide Will yang menambahkan gula dan garam dalam sereal tersebut.
            Will akhirnya memisahkan diri dari saudara laki-lakinya itu pada tahun 1906. Dua puluh tahun kemudian,
            Will Kellog menjadi seorang pengusaha Corn Flakes dan salah seorang pria terkaya di Amerika Serikat berkat ide-idenya tersebut.

            Dari kisah menakjubkan Will tersebut kita dapat mengambil pelajaran bahwa kesuksesan hanya datang bagi mereka yang ide yang inovatif.
            Terlihat dimana Will memulai usahanya hanya dengan menggunakan alat seadanya. Bahkan Will tetap melakukan ide-idenya
            walaupun ditentang oleh saudaranya yang merupakan seorang ahli gizi makanan dan kehilangan sebagian besar capital usahanya
            ketika pemisahan bisnis dengan John. Namun kekuatan ide membuktikan bahwa Will berhasil menguasai dunia saat ini,
            dan berhasil membuat warga Amerika berhenti makan daging babi dan sosis berminyak saat sarapan.

- berbagai sumber -

Sukses untuk Anda

Corporate Learning Center

Tidak ada komentar:

Posting Komentar