Rabu, 02 Januari 2013

INTI SEMUA KEBIJAKSANAAN





            Biarkan cinta Anda lebih kuat dari kebencian atau kemarahan.
            Pelajari kearifan dalam mencapai kesepakatan.
            Lebih baik bengkok sedikit daripada patah.
           
- H.G. Wells -

++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

        Inti Semua Kebijaksanaan
           
            Ada seorang raja yang amat baik dan dicintai rakyatnya. Kesejahteraan dan keamanan kerajaan itu terjamin baik.
            Dia juga dihormati raja-raja lain karena mampu menjalin persahabatan dengan mereka dan tidak pernah menyerang
            atau berperang dengan kerajaan tetangga. Raja itu juga mencintai kebijaksanaan.

            Suatu ketika dia memerintahkan untuk mengumpulkan semua guru kebijaksanaan dari negrinya.
            Dia juga mengundang para guru kebijaksanaan dari kerajaan-kerajaan sekitarnya.
            Para guru yang telah dikumpulkan itu diberi tugas untuk menuliskan semua kebijaksanaan yang ada di dunia ini.
            Para guru kebijaksanaan ini bekerja keras selama bertahu-tahun untuk melaksanakan perintah raja tersebut.
           
            Puluhan tahun telah berlalu. Ribuan buku tebal telah dihasilkan oleh para guru tersebut. Raja sudah semakin lanjut usia.
            Sebelum menyerahkan takhta kepada anaknya, raja memanggil para guru kebijaksanaan itu.

            ”Aku tidak mungkin membaca seluruh buku yang telah kalian tulis, ringkaslah inti kebijaksanaan yang telah kalian tulis,” perintah raja kepada mereka.
           
            Beberapa tahun demikian para guru kebijaksanaan ini menghasilkan buku yang berupa ringkasan seluruh kebijaksanaan yang mereka geluti
            dan telah mereka tulis selama beberapa puluh tahun terakhir ini. Meskipun sudah diringkas, buku yang dihasilkan masih sangat tebal.

            ”Buku ini masih terlalu tebal. Aku tidak mungkin membacanya sampai aku meninggal dunia.
            Peraslah lagi untuk menemukan inti pokok kebijaksanaan,” perintah sang raja.

            Beberapa guru kebijaksanaan telah meninggal dunia sebelum sempat menyelesaikan tugas dari raja.
            Para guru yang masih hidup terus-menerus melaksanakan tugas tersebut.
            Pemimpin para guru kebijaksanaan itu berusaha memeras inti pokok kebijaksanaan.

            Namun, ada kabar bahwa raja telah menghadapi sakratul maut. Para guru kebijaksanaan berkumpul di sekitar raja.
            Pemimpin para guru kebijaksanaan itu membisikkan kata-kata ini ketelinga sang raja :
            ”Manusia lahir, hidup, menderita lalu mati. Semua hilang. Satu-satunya yang tinggal dan masih bertahan adalah cinta.”

            - Secangkir TEH -

Sukses untuk Anda

Corporate Learning Center

Tidak ada komentar:

Posting Komentar