Kamis, 20 Desember 2012

Cinta oh Cinta


Bismillahirrahmanirrahim..

Cinta.. Lima huruf yang tak pernah bisa lepas dari kehidupan kita, entah itu cinta pada orang tua kita, cinta pada saudara kita, cinta pada keluarga kita, suami atau istri kita, anak-anak kita, ataupun mungkin cinta “Monyet “. hehe.. *peace ah..

Cinta memang sesuatu yang fitrah, kita tak akan mampu untuk menolaknya jika saja cinta mampu untuk di tolak maka akan banyak manusia yang menolak cinta ini. Karna sering kali cinta membuat diri kita tersakiti, entah itu rasa kawatir, ketakutan, kesedihan atau pun kecemburuan. Maka banyaknya terjadi bunuh diri ataupun pembunuhan gara-gara cinta yang berlebihan yang tentu saja telah di tunggangi setan.. Naudzubillah..

Rasa khwatir, cemas, sedih, cemburu, merupakan bumbu-bumbu cinta. Namun hal ini perlu di pertegas, bahwa tidak adanya hal yang berlebihan sehingga tidak timbul hal yang di senangi syetan.

Namun di balik itu semua, cinta sering kali di buru, karna sifatnya yang menyejukkan, menyenangkan, mengagumkan, menyemangati dan semua hal yang membuat kita berbunga-bunga.

Kefitrahan itu sendiri sangat di sayangkan apabila di gunakan untuk hal yang berbau maksiat dengan mengatas namakan cinta. Karna cinta itu menyenangkan, maka adanya persepsi yang berkembang bahwa cinta dengan berduaan, bergandengan tangan, bahkan bersentuhan pun serasa itu sudah menjadi hal yang biasa, karna mereka anggap itu cinta.
Coba bandingkan dengan cinta yang berawal dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala, bahkan membayangkan untuk melakukan maksiat saja kita akan ketakutan.
Semua applikasi cinta yang berawal dan berakhir karna Allah Azza Wa Jalla, hanya akan menimbulkan kebahagiaan, keindahan, kesabaran juga kepasrahan. Cinta kita pada orang tua, saudara, istri atau suami, bahkan terhadap anak-anak kita, meski di bumbu-bumbui rasa khawatir atau cemburu, maka secara tidak langsung kita akan merasakan Keagungan Allah Subhanahu Wa Ta’ala ketika kita pasrah terhadap ketetapan-Nya maupun sabar atas kehendak-Nya.
Ini lah bedanya ketika cinta dalam hati kita yang di aplikasikan karna syetan atau karna Allah. Bila cinta kita beraplikasi karna kecintaan kita pada Allah Azza Wa Jalla, maka syetan pun tak akan berani mendekat. Namun berbeda bila cinta kita berkiblat karna syetan, maka nafsu syetan yang akan menang.
Bila hati sudah merasakan cinta, maka sajikan fitrah itu hanya untuk Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Wallahu’alam bi Shawwab.Keep istiqomah wa hamasah.. ^_^




Tidak ada komentar:

Posting Komentar