Sabtu, 01 Desember 2012

JIWA BESAR BERKAH BESAR

Kamis, 27-November-2008; 09:41:00 WIB

Jiwa Besar Berkah Besar

Oleh : Andrie Wongso

Alkisah, seorang anak yang mengalami cacat tubuh dari lahir. Kondisi
fisiknya sejak kecil hingga saat berusia 15 tahun ini sangatlah lemah.
Berjalan pun harus menggunakan penyangga tubuh bahkan kursi roda selalu
dipersiapkan disekitarnya bila tubuhnya tidak lagi memiliki kekuatan untuk
melakukan aktivitas.

Walaupun begitu, si pemuda kecil itu tidak pernah menampakkan raut muka
yang sedih. Senyuman selalu menyungging di setiap kata-kata yang terlontar
dari bibirnya. Mereka sekeluarga saling menyayangi dan bergantian memberi
dukungan baik fisik maupun semangat.

Di suatu senja, saat berdua menikmati matahari kembali keperaduan, si kakak
membuka pembicaraan, "Dik, kita berandai-andai nih, kalau bisa atau kalau
boleh memilih atau kalau ada yang Kamu inginkan dan ada yang mau memberi.
Apa yang ingin Kamu rubah di kehidupanmu sekarang?"

Sambil tersenyum santai si adik menjawab "Tidak ada." "Jangan buru-buru
menjawab. Pikir baik-baik dulu. Jika Kamu diperbolehkan merubah, apapun
itu, apa yang ingin Kamu rubah?" Si kakak penasaran mengulang pertanyaan
yang sama. "Tidak ada kaaak! Tidak ada yang ingin aku rubah. Dan mengapa
aku harus merubahnya?" Tanyanya balik.

"Kamu tidak ingin bisa berjalan sendiri? Kamu tidak ingin terlepas dari
tongkat penyanggamu dan kursi roda itu?" balas si kakak dengan nada sengit.
"Akh tidak mau. Dengan tongkat penyangga dan kursi roda ini, aku tidak
perlu capek berjalan dan mengantri dimana pun. Hehehe. Kakak sendiri tahu
kan, aku sudah bisa bermain bola dari kursi roda dan teman-temanku juga
senang bermain denganku. Pokoknya tidak ada apapun yang ingin aku rubah!"
serunya nyaring.

Setelah berdiam beberapa saat, si adik meneruskan bicaranya, "Kak, jangan
marah dulu ya. Sungguh kak, tidak ada yang ingin aku rubah di kehidupanku
sekarang, karena aku tahu dan sadar, aku tidak mungkin bisa merubah kondisi
tubuhku yang lemah ini. Tetapi aku bahagia dan sangat bersyukur yaitu
memiliki ayah, ibu, dan kakak yang sangat mencintaiku. Memiliki keluarga
dan teman-teman yang baik, telah lebih dari cukup dari yang bisa aku
harapkan. Dan aku tidak ingin merubah semua ini dan menggantikannya dengan
apapun." Segera si kakak berbalik dan memeluk adiknya sambil berbisik
sayang "Terima kasih dik, kakak selalu menyayangimu."

Pembaca yang budiman,

Banyak orang menderita kehidupannya karena tidak mampu menikmati apa yang
telah diperolehnya. Tetapi selalu mencari dan menginginkan sesuatu di luar
jangkauannya, merasa sukses itu ada di sana bukan berada di sini.

Maka berbahagialah orang yang mampu menerima keadaan hari ini apa adanya,
tanpa mengerutu, mengeluh, dan tanpa kasihan pada diri sendiri. Mampu
menerima keadaan yang tidak bisa dirubah dengan iklas dan rasa syukur
itulah jiwa besar yang harus kita kembangkan di dalam mengarungi kehidupan
ini agar kita tetap mantap dan tegar dalam menatap hari depan.

Kita tersenyum saat  kita maju dan sukses itu adalah hal biasa namun bisa
tetap tersenyum di saat kita di rundung ketidakberuntungan, itu barulah
luar biasa! Itulah kekayaan hidup. Itulah pemenang sejati!

===========================================================================
This email is confidential.  If  you are not the  addressee tell the sender
immediately  and destroy this  email without using,  sending or storing it.
Emails are not secure  and may suffer  errors, viruses, delay, interception
and amendment.  The Trakindo Group of Companies do not accept liability for
damage   caused   by   this   email   and   may   monitor   email  traffic.
Unless expressly stated, any opinions are the sender's and are not approved
by  the  Trakindo  Group  of  Companies  and  this  email  is not an offer,
solicitation,     recommendation     or    agreement    of    any     kind.
===========================================================================





Tidak ada komentar:

Posting Komentar