Minggu, 02 Desember 2012

KEPERCAYAAN DIRI


Senin, 12-Januari-2009; 11:12:49 WIB

Kepercayaan Diri

Oleh : Andrie Wongso

Alkisah, ada seorang pengusaha yang cukup terpandang di sebuah kota. Suatu
ketika, dia ingin pergi berlibur ke desa kelahiran ayahnya untuk istirahat
sejenak dari kepenatan pekerjaan. Selain rehat sejenak, di sana ia juga
ingin menemui kakeknya yang masih tinggal di desa tersebut.

Ia ingin mengunjungi kakeknya karena memang hubungan di antara mereka cukup
dekat, meski belakangan ini mereka jarang bertemu. Tak jarang, bila sedang
dirundung masalah, si pengusaha muda mencari dan mendapat banyak nasihat
dari kakeknya.

Sesampai di desa tersebut, setelah berkangen-kangenan sejenak, si kakek
segera bisa menangkap maksud kedatangan cucunya. Itu terlihat dari sikap
dan raut wajah cucunya. Sunggingan senyum yang seperti dipaksakan di wajah
cucunya tak bisa menyembunyikan raut kegelisahan.

Maka, keesokan pagi, tanpa basa-basi, kakek pun segera menegur sang cucu di
tengah percakapan mereka. "Cucuku. Kedatanganmu kemari pasti ada sesuatu
yang ingin kamu bicarakan dengan kakek. Ayo, tidak perlu basa-basi lagi,
ceritakan saja kepada kakekmu ini. Biarpun sudah tua begini, kakekmu belum
pikun dan masih bisa menjadi tempat curhatmu seperti dulu."

Sambil tersenyum malu si pemuda menjawab, "Kakek memang hebat. Tidak ada
persoalan yang bisa kusembunyikan. Begini kek, Kakek kan tahu, usahaku saat
ini cukup maju. Semua hasil yang kuperoleh adalah berkat modal dan
bimbingan ayah kepadaku. Kakek juga tahu, aku menikahi istri yang cantik
dan pandai. Di sekolah dulu, dia selalu menjadi juara dan primadona.
Sekarang pun berkat bantuannya, banyak proyek yang bisa kita dapatkan
sehingga usaha kita berkembang semakin besar. Tapi..." Tiba-tiba si pemuda
terdiam sejenak, tak meneruskan kalimatnya. Ia hanya terlihat menerawang.

Kakeknya pun kemudian menyela. "Bukankah semua yang kamu ceritakan tadi
bagus adanya? Kakek belum mengerti masalahmu ada dimana?" Kejar si kakek
yang ingin tahu apa yang membuat cucunya terlihat gelisah.

"Jujur saja Kek. Saya merasa tidak percaya diri, bahkan minder bila
berhadapan dengan orang asing. Saya merasa, hasil usaha yang telah dicapai
adalah karena kontribusi orang-orang di sekitar saya. Dan, sepertinya
orang-orang pun menilainya begitu. Saya hanyalah sekadar orang yang
beruntung, berada di tempat dan saat yang tepat serta mempunyai pendamping
yang tepat pula. Sungguh, saya merasa tertekan dengan kondisi itu," kata si
pemuda menunduk lesu.

"Cucuku. Coba pikir baik-baik. Seperti katamu tadi, kamu berhasil  karena
berada di tempat, saat, dan dengan pendamping yang tepat dan benar. Nah,
jika tempat, waktu dan pendamping itu tanpa adanya dirimu sendiri, apakah
ada keberhasilan ini? Justru kunci suksesnya ada di dirimu sendiri,
cucuku..."

Mendengar jawaban tersebut, si pemuda pun merenung sejenak. Tiba-tiba, ia
pun berseru, "Waduh Kek... Saya kok tidak pernah menyadari hal ini
sebelumnya ya? Semua keberhasilan ini tanpa saya tidak akan ada. Terima
kasih atas pelajarannya kek. Sekarang saya merasa jauh lebih baik dan lebih
percaya diri."

Pembaca yang budiman,

Sungguh, kita akan sangat menderita jika kita terbenam dalam sikap rendah
diri hingga tak punya kepercayaan diri. Padahal sejatinya, di manapun dan
kapan pun kita berada, jika kita menyadari hakekat kemampuan diri, pastilah
masing-masing kita memiliki peranan, tanggung jawab dan prestasi yang sudah
dikerjakan.

Memang, tidak ada sesuatu prestasi yang luar biasa yang bisa tercipta tanpa
bantuan orang lain. Namun, kita juga harus memiliki citra diri yang sehat,
mampu menghargai diri sendiri serta dapat membangun kepercayaan diri dengan
usaha yang telah kita buktikan.

Dengan mengembangkan citra diri yang positif, maka kita akan memiliki pula,
yakni kepercayaan diri yang sehat, bisa menghargai orang lain dan diri
sendiri, dan mampu menempatkan diri di mana pun kita bergaul dengan
simpatik, gembira dan menyenangkan. Dengan begitu, kebahagiaan akan selalu
kita dapatkan.

Andrie Wongso

===========================================================================
This email is confidential.  If  you are not the  addressee tell the sender
immediately  and destroy this  email without using,  sending or storing it.
Emails are not secure  and may suffer  errors, viruses, delay, interception
and amendment.  The Trakindo Group of Companies do not accept liability for
damage   caused   by   this   email   and   may   monitor   email  traffic.
Unless expressly stated, any opinions are the sender's and are not approved
by  the  Trakindo  Group  of  Companies  and  this  email  is not an offer,
solicitation,     recommendation     or    agreement    of    any     kind.
===========================================================================




Tidak ada komentar:

Posting Komentar